‘Ya Allah, ini putaran terakhir kami. maka ampunilah kami, ampunilah jika selama kami menjadi tamu di sini tak bisa menjadi tamu yang baik. Ampunilah kami, dan terimalah haji kami, dan jadikan haji kami haji yang mabrur.’
Esai
Semangat Bertawaf Bapak Difabel
“Saya harusnya lebih bersemangat. Saya normal. Dan jangan sampai sekali pun mengeluh lelah atau capek. Jangan,” batin saya.
Mengusir Syaitan dengan Lontaran Jamarat
“Kami kembali ke tenda di Mina, Melalui rute semula dari sisi berbeda. Melalui terowongan dan berjalan mencari tenda maktab kami,”
Pasir Arafah
“Sampaikan rindu saya, jika diantara kalian, ada yang pernah menjadi mulia karena menjadi tapakan Rasulullah. Sampaikan rindu kami,” bisik saya.
Teringat Orangtua Saat Akan Wuquf
“Tunda yang mau ke masjidnya dulu, karena kita butuh banyak tenaga,” katanya kepada jamaah.
Misfalah Maktab Kami
“Ah, enak sekali. Suasana haji ini demikian merindukan. Doa kami, semoga kami bisa kembali lagi ke sini”.
Shalat di Hijr Ismail
Saya pun berterima kasih, dan mengajaknya bersalaman. “Terimakasih.”
Keteladanan Siti Hajar
Saya merenungkan itu, yang kemudian memulai berlari kecil di tanda lampu hijau. “Rabbighfir warham”.. Ya Allah ampuni kami. Larian kecil ini pun kemudian menjadi lebih bermakna saat mendapati track Sa’i yang sudah mulus marmer dan pendingin AC di sepanjang nya.
Luar Biasa, Tawaf Pertama Kali
“Ah. Ya Allah. Nikmat manalagi yang harus aku dustakan? Shalat dan berdoa lurus di area Multazam. Tempat yang tak ada doa yang tertolak. Terimakasih ya Allah”.