Metropolitan

Seribu Jawara Ramaikan Lebaran Betawi Pondok Melati

BEKASI- Komunitas Orang Bekasi (Koasi) pada 2019 ini kembali menggelar lebaran Betawi Pondok Melati ke 4. Sedikitnya seribu jawara dari 50 padepokan Pencak Silat di Bekasi meriahkan gelaran satu tahunan tersebut.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

“Lebaran Betawi pondok Melati tahun ini mengambil tema ‘Ngarak Nganten Sunat’. Dalam tradisi Betawi, sunat diartikan sebagai proses pembeda. Maksudnya, seorang anak lelaki yang sudah sunat berarti sudah memasuki dunia akil baligh. Karena sudah akil baligh, maka dia dituntut sudah bisa membedakan dunia anak-anak dan dunia dewasa. Ia sudah selayaknya mampu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar ajaran agama dan adat kesopanan di masyarakat,” demikan dikatakan Budayawan Bekasi yang juga sutradara lebaran Betawi Pondok Melati, Maja Yusirwan. (31/08/2019).

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Sementara itu, Camat Pondok Melati, Ika Indah Yarti, mengatakan Lebaran Betawi merupakan ajang silaturahmi masyarakat Betawi sebagai perekatnya. Dikatakannya, adat budaya termasuk kesenian didalamnya harus dipertahankan bahkan dikembangkan sesuai dengan kemajuan zaman.

“Melalui momentum lebaran Betawi Pondok Melati ini saya mengajak warga agar dapat mempertahankan, melestarikan dan mengembangkan budaya sesuai jaman tanpa meninggalkan khas keasliannya seperti ngarak pengantin sunat sebagai tema tahun ini,” kata dia.

Hadir di Lebaran Betawi Pondok Melati diantaranya Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan beberapa anggotaDPRD Kota Bekasi berasal dari dapil 5 seperti Chairoman (PKS), Sodikin (Demokrat), Janet Aprilia (PDIP) dan Heri Purnomo (PDIP).

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengaku sudah akrab dengan kebudayaan betawi sejak masih kecil bahkan dirinya juga mengaku lahir dan dibesarkan di daerah Karet, Kuningan, Jakarta Selatan.

“Kalau budaya Betawi bukan hal yang asing buat saya, dari usia anak-anak saja saya sudah tinggal di lingkungan Betawi. Bukan saja budayanya, kulinernya saja saya tahu sekali bahkan saya di khitan saja karena saya kejengkolan (sakit yang disebabkan makan jengkol). Padahal orang Jawa itu jarang sekali yang doyan jengkol, sebagian ada yang tidak memperbolehkannya, Nah karena saya memang tinggal di lingkungan orang-orang betawi yang hobi makan jengkol akhirnya saya juga menyukainya,” ungkap Tri.

Ditempat yang sama, anggota DPRD Kota Bekasi dari Sodikin meminta kepada Pemerintah Kota Bekasi agar lebih mendukung dan mensupport kegiatan rutin lebaran Betawi Pondok Melati dengan cara memberikan anggaran lewat APBD. Bukan hanya lebaran Betawi saja, menurutnya di Pondok Melati harus dibangun sebuah monumen persaudaraan.

“Lebaran Betawi seperti ini harus mendapat support dari pemerintah, termasuk support anggarannya. Apalagi di Pondok Melati, khsusus Kampung Sawah sudah sangat dikenal tingkat Nasional bahkan international terkait toleransi umat beragama. Disini rumah ibadah seperti masjid dan gereja berdampingan tetapi orang-orangnya saling hidup rukun. Mumpung disini ada pak wakil wali kota, saya meminta lebaran Betawi berikutnya dianggarkan sehingga panitia tidak lagi mencari dana untuk kegiatan yang sangat baik ini,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Syamsudin mengatakan, lebaran Betawi Pondok Melati menjadi ajang pelesatarian budaya dalam rangka menjaga warisan leluhur agar terus dikenal generasi penerus.

“Kegiatan Lebaran Betawi di kecamatan Pondok Melati sudah memasuki tahun ke 4, tema yang diangkat pun selalu berhubungan dengan adat atau budaya Betawi, lebaran betawi pertama kami mengambil tema ‘Nyorog’ kemudian yang kedua ‘Ngarak Barong’ dilanjut yang ketiga mengambil ‘Ngarak Besan’ dan sekarang keempat ‘Ngarak Nganten Sunat’. Alhamdulillah setiap tahunnya antusias masyarakat untuk ikut acara lebaran betawi semakin meningkat, ini membuktikan bahwa masih banyak yang ingin tahu tentang budaya Betawi, khususnya budaya Bekasi,”pungkasnya. (bams)

Metropolitan

“Untuk kasus kebakaran di Kota Bekasi mengalami penurunan hingga kurang lebih 114 kasus. Jadi, total kasus kebakaran tahun 2023 tercatat 454 kejadian. Sedangkan di tahun 2024 turun menjadi 341 kasus,” ujar Kepala Disdamkarmat Kota Bekasi, Abi Hurairah kepada awak media termasuk bekasiguide.com pada Senin, 17 Februari 2025.

Metropolitan

“Saya bangga sekali dengan perkembangan RSUD Chasbullah Abdul Majid ini, banyak inovasi yang digulirkan, pelayanan juga semakin baik. Sudah setahun lebih di Kota Bekasi melihat perkembangan RSUD semakin meroket prestasi maupun tingkat kepuasan pelayanan masyarakatnya. Sukses selalu buat RSUD Chasbullah Abdul Madjid,” ungkap Gani.

Metropolitan

“Usulan kita 4.000 hektar dari pusat 10.000 hektare. Cuma terakhir kita rapat di Pemda nanti akan ada rapat lagi di pusat di KPP. Kalau kelapangan survei-survei awal sudah. Titiknya sudah disurvei, baru didata tetapi kan datanya perlu dikroscek lagi sambil masih ada rapat lagi di tingkat KKP,” tutur Iman Santoso selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi di Cikarang Pusat dikutip bekasiguide.com pada Jumat, 24 Januari 2025.

Metropolitan

“Jadi peternak juga agak takut dengan wabah PMK ini. Karna wabah ini memang lebih parah. Nah intinya bahwa semakin sulit lah untuk kita memilih dan memilah sapi yang lebih bagus untuk peternakan gitu, kalau suplainya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Bodiyono di Cikarang Timur, Rabu, 22 Januari 2025.

Exit mobile version