Suasana hangat dan penuh kebahagiaan terasa di Plaza Patriot Candrabhaga, Sabtu (1/11/2025) malam. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Kriyaan Lansia, ajang apresiasi dan ekspresi bagi para warga lanjut usia yang masih aktif dan produktif.
Sebanyak 14 hingga 15 Sekolah Lansia dari 12 kecamatan di Kota Bekasi menampilkan karya dan kreativitas anggotanya mulai dari fashion show, paduan suara, hingga pentas seni. Para lansia tampil percaya diri di panggung, membuktikan bahwa usia senja bukan penghalang untuk tetap berkarya dan bahagia.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, hadir langsung dan memberikan apresiasi kepada para peserta. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian nyata pemerintah terhadap kesejahteraan lansia di Kota Bekasi.
“Ini pertama kali kita inisiasi kegiatan di mana lansia bisa mengekspresikan diri. Sekolah lansia ini sudah kita gagas sejak saya menjadi Plt. Wali Kota, dan dukungan anggaran pun terus kita tingkatkan,” ujar Tri kepada wartawan termasuk bekasiguide.com pada Sabtu, 01 November 2025.
Tri mengaku memiliki kedekatan emosional dengan para lansia di Kota Bekasi. Ia bahkan menyebut mereka sebagai sosok pengganti orang tua yang harus dijaga dan dihormati oleh seluruh masyarakat.
“Kalau saya mau merepresentasikan sekarang, karena saya tidak memiliki orang tua, mereka lah orang tua kita semua yang harus kita jaga. Lansia ini harus sehat, mandiri, dan bahagia,” ungkapnya.
Tri menambahkan, dengan angka harapan hidup di Kota Bekasi yang cukup tinggi, jumlah lansia pun meningkat signifikan. Ia menilai, sekitar 15–20 persen dari populasi lansia masih dalam kondisi bugar dan aktif.
“Kalau mereka sehat dan bahagia, itu menjadi modal dasar untuk menularkan pengalaman hidup yang berharga bagaimana menjaga diri agar tetap bugar dan berdaya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tri juga menyinggung pentingnya menjaga pola hidup sehat lintas generasi. Ia menilai kebiasaan hidup anak muda saat ini sudah jauh berubah dari generasi sebelumnya.
“Anak muda sekarang banyak yang kurang istirahat, lebih sering nongkrong di kafe, pola makan juga berubah. Dulu jam 10 malam sudah tidur, sekarang banyak begadang. Akibatnya, penyakit seperti diabetes dan jantung banyak menyerang usia muda. Pola hidup sehat dari lansia ini harus jadi contoh bagi generasi berikutnya,” kata Tri.
Saat ini, Bekasi memiliki sekitar 1.800 peserta sekolah lansia, dan ditargetkan bertambah menjadi 3.000 peserta tahun depan. Pemkot pun berencana menambah jumlah sekolah lansia menjadi 18 hingga 20 sekolah pada tahun mendatang.
Sementara itu, Kepala DPPKB Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, mengatakan program sekolah lansia bukan hanya wadah pembelajaran, tetapi juga sarana pemberdayaan.
“Kita kumpulkan para lansia yang sehat dan produktif. Di sekolah lansia, mereka mendapat edukasi tentang kesehatan, cara hidup mandiri, dan pengelolaan diri tanpa bergantung pada keluarga,” jelas Kusnanto.
Setiap bulan, kata dia, para lansia mengikuti pemeriksaan kesehatan rutin serta mendapatkan pelatihan keterampilan. DPPKB juga berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Dinas UMKM untuk menyalurkan karya para lansia menjadi produk bernilai ekonomi.
“Malam ini kita lihat sendiri, para lansia memamerkan busana berbahan daur ulang seperti plastik dan sampah organik. Ini bukti bahwa mereka kreatif, produktif, dan peduli lingkungan,” ujar Kusnanto.
Ia berharap, lewat kegiatan seperti Kriyaan Lansia, para warga lanjut usia tidak hanya merasa diperhatikan, tetapi juga terus termotivasi untuk berkontribusi bagi masyarakat.
“Kami ingin para ayah dan ibu yang sudah berusia 60 tahun ke atas tetap produktif, bermartabat, dan bahagia bersama komunitasnya,” tandas Kusnanto.
