Peristiwa

Jurnalis Dapat Intimidasi Saat Liputan Lowongan Pekerjaan Bodong

Seorang jurnalis mendapat intimidasi dari pria tidak dikenal saat melakukan peliputan di lokasi dugaan penipuan lowongan pekerjaan bodong, Ruko Bekasi Plaza, Jalan Ir. H Juanda, Bekasi Timur Kota Bekasi.

Intimidasi tersebut menimpa Ahmed, Jurnalis Televisi Nasional yang juga merupakan anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Saat kejadian, beberapa wartawan dari berbagai media datang mengunjungi ruko yang viral usai diduga melakukan penipuan terhadap salah satu calon pekerja.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Saat proses wawancara berlangsung, tiba-tiba seorang pria berteriak dari kejauhan berusaha mengintimidasi wartawan.

Tak lama setelahnya, pria tidak dikenal itu langsung menghampiri wartawan sambil berteriak.

“Lu maunya apa? Hah!,” kata pria tak dikenal ke sejumlah wartawan.

Seorang wartawan Ahmed berusaha menanyakan baik-baik maksud pria tersebut, tapi yang bersangkutan makin bertindak provokatif.

“Gua enggak ada urusan sama lu ya, jangan mentang-mentang lu wartawan lu seenak jidat lu ya!,” ucap pria tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, pria tersebut terus bertindak provokatif dengan menantang wartawan berkelahi.

Dia bahkan sampai membuka kemejanya, berbicara lantang tanpa tahu maksud tindakannya mengintimidasi.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Rawalumbu, AKP Ompi Indovina mengatakan pihak kepolisian kini telah mendatangi lokasi untuk mencari pria yang melakukan intimidasi.

“Itu anggota dari Polsek Buser dan juga Polres sudah ngecek ke lokasi kejadian, terkait adanya intimidasi kepada temen-temen wartawan yang sedang meliput,” jelasnya.

 

 

Peristiwa

“Hari ini kita sama-sama mendampingi berdasarkan laporan LP yang sudah kita buat dan akhirnya kita melakukan penjemputan bersama dengan pihak Polres Kota Bekasi dan kita apresiasi kerja cepat teman-teman hari ini di atas komunikasi yang sangat merespon ketika ada kasus pelecehan seksual,” kata Novrian dikutip Bekasiguide.com, Selasa 26 Agustus 2025.

Exit mobile version