Peristiwa

Sepanjang 2024 Disdamkarmat Kabupaten Bekasi Melakukan 450 Evakuasi

Tim resque Damkarmat Kabupaten Bekasi sedang mengevakuasi ular sanca kembang. (photo : Ari)

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Bekasi mencatat sepanjang tahun 2024 terdapat 450an laporan evakuasi penyelamatan. Evakuasi penyelamatan itu baik berupa evakuasi sarang tawon, ular berbisa, penyelamatan cincin, biawak, monyet dan lainnya. Sedangkan hingga pertengahan Januari 2025 ini baru terdapat 3 laporan evakuasi penyelamatan.

Kepala Dinas Damkarmat Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya mengungkapkan di Kabupaten Bekasi sebagian besar evakuasi penyelamatan hewan liar.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Paling banyak sekarang evakuasi sarang tawon dan ular. Karna musim penghujan itu masa berkembang biaknya ular. Yang pasti liar itu ular, tawon, ada juga kera atau monyet, biawak. Dikatakan liar itu misalnya monyet sudah berhari-hari ada di pemukiman warga,” ucap Adeng kepada Radar Bekasi di Kantor Disdamkarmat Cibitung, Selasa, 21 Januari 2025.

Pada Senin (20/1) tim resque Damkarmat Kabupaten Bekasi mengevakuasi satu ular sanca kembang yang memiliki panjang 3 meter dengan berat mencapai 10 kilogram. Ular sanca kembang itu liar itu menyelinap ke kandang ayam warga Kampung Tanahbaru, Desa Karangbaru, Kecamatan Cikarang Utara yang berada dibantaran sungai Kali Cikarang.

“Kami mendapat laporan dari warga jam 9.30 Wib. Ada hewan yang membahayakan yaitu ular sanca di Kampung Tanah Baru, Cikarang Utara. Tim kami meluncur 10 menit kemudian. Dan sampai dilokasi kita tangani dan diamankan ditaruh di penampungan di mako damkar,” katanya.

Dalam proses evakuasi ular sanca yang tengah memangsa ayam milik warga itu petugas hanya membutuhkan waktu 30 menit lantaran ular sepanjang 3 meter itu sempat menyelinap dan petugas harus berhati-hati agar tidak terkena gigitan ular berbisa yang berbahaya.

“Sangat berbahaya ya terutama anak-anak kecil ya karna ukuran hewan itu sudah luar biasa 3 meter dengan berat 10 kilogram,” ucap dia

Ular sanca kembang yang sudah dievakuasi oleh petugas resque itu kemudian diamankan di mako Damkarmat untuk selanjutnya akan disampaikan ke komunitas pencinta hewan jika ada yang ingin memeliharanya. Para anggota komunitas bisa mengambilnya di mako damkar. Adeng menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai munculnya hewan-hewan liar yang berbahaya saat musim pengujan. Baik ular, buaya, sarang tawon, biawak, monyet dan lainnya.

“Kami siap merespon jika ada warga ya.g melaporkan hewan-hewan yang bebahaya. Kami juga menghimbau dimusim penghujan ini agar antisipasi hewan-hewan yang berbahaya seperti ular banyak yang berkeliaran ke rumah-rumah warga tentunya ular itu mencari makanan,” tutup Adeng.

Exit mobile version