Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan sebanyak 20 dari 23 Kecamatan di Kabupaten Bekasi rawan banjir saat musim penghujan ini. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Bekasi untuk meminta data Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan bencana Hidrometerologi untuk memudahkan pemetaan penempatan personil pada Pos Aju. BPBD juga menghimbau agar tidak mendirikan TPS-TPS dilokasi terbuka atau cekungan sungai.
“Kita sudah meminta data-data TPS yang berada di lokasi rawan bencana kemudian ke camat juga kita koordinasikan. Jadi kita himbau, terutama TPS yang posisinya berada di tempat rendah atau cekungan untuk dipindah atau digeser ke titik atau koordinat yang lebih aman sehingga tidak terjadi banjir seperti yang kita khawatirkan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis di Cikarang Pusat, Kamis, 14 November 2024.
Selain itu, penyelenggara Pilkada juga harus berkaca dari kasus bencana alam yang pernah terjadi pada Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif Februari 2024 lalu. Dimana berdasarkan assessment BPBD Kabupaten Bekasi, beberapa TPS runtuh akibat diterpa hujan disertai angin kencang, seperti di TPS 90 Perumahan Grand Cikarang City, Kecamatan Cikarang Utara dan TPS 10 di Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi.
“Harus kita mitigasi, masih ada beberapa hari sebelum pencoblosan dari hari ini. Sehingga kita akan terus bergerak, kita data dan kita olah bersama-sama. Mudah-mudahan pas tanggal 27 November nanti kondusif sehingga masyarakat kabupaten Bekasi bisa menggunakan hak pilihnya,” tambah Muchlis.
Untuk antisipasi bencana seperti banjir, angin kencang dan longsor pada hari pemungutan suara pada 27 November mendatang, BPBD Kabupaten Bekasi akan mendirikan enam pos Aju. Di dalam enam pos Aju ini akan disiagakan petugas BPBD dan para relawan untuk mengcover tiga hingga empat kecamatan dalam penanganan banjir, khususnya saat proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berlangsung. Mulai dari proses distribusi logistik pemilu, proses pemungutan suara dan rekapitulasi surat suara.
“Pos ini akan didirikan dari tanggal 26 sampai 28 November. Petugas terdiri dari personil BPBD, PMI, Destana/Katana hingga FPRB. Mereka akan siaga dengan sejumlah perlengkapan seperti mobil rescue, perahu karet, dayung, pelampung, mopel, tenda keluarga, dan lainnya. Kalau semua stakeholder ini bisa bergerak masif, tentunya kalaupun terjadi bencana seperti yang kita khawatirkan, insyallah kita bisa menanggulanginya,” ucapnya.
Pos Aju ini terbagi menjadi enam. Diantarnya Pos Aju I mengcover wilayah Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin dan Sukawangi. Kemudian Pos Aju II mengcover Kecamatan Tambun Utara, Babelan, Tarumajaya.
Pos Aju III mengcover Kecamatan Tambelang, Sukakarya, Pebayuran. Pos Aju IV mengcover Kecamatan Kedungwaringin, Sukatani, Karangbahagia. Pos Aju V mengcover Kecamatan Setu, Serangbaru, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Barat. Dan Pos Aju VI mengcover Kecamatan Cikarang Utara, Cikarang Pusat, Cikarang Timur hingga Cibarusah.
“Kita harapkan keberadaan pos itu nanti bermanfaat apabila seandainya di hari pencoblosan terjadi hujan atau banjir kita bisa bergerak cepat,” tutup Muchlis.