Esai

Nasi Dua Ribu

MEMBERSAMAI para pejuang sosial memang menyenangkan. Bahkan, seringkali mengharukan. Seperti saat ikut bersama ‘Warung Q-ta’ yang menggelar nasi super murah di kawasan Pangkalan II Sumur Batu, Selasa (20/9/2022).

#Tim peduli berangkat ke lokasi pagi menjelang siang. Titik sasaran ada di sekitar TPA Sumur Batu, tempat pembuangan sampah akhir milik Kota Bekasi. Mobil yang khusus didisain untuk warung makan pun meluncur.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Sementara, panitia lapangan, H Suparmin, bersama relawan sudah melakukan kordinasi dengan petugas maupun area wilayah. Saat mobil warung datang, tinggal buka dan melayani.

“Kegiatan ini sudah terjadwal. Dan sudah dimulai sejak pandemi lalu. Niatnya hanya ingin mendapat ridho Ilahi saja,” katanya.

Maka, begitu mobil datang, langsung dibuka. Warga pun langsung membentuk antrean. Mereka telah menyiapkan uang Rp.2.000 untuk sebungkus nasi dan lauk. Bisa pilih lauknya, telor atau ayam. Serbu, serba dua ribu.

Wajah kelegaan tampak mewarnai warga yang antre. Bagaimana tidak, nasi lauk senilai Rp13 ribu, kali ini bisa didapat hanya dengan uang receh dua ribu. “Dari pagi belum sarapan. Alhamdulillah sekarang dapat nasi murah,” kata Entin, warga.

Petugas relawan pun tampak lega melayani warga. Mereka, seperti Ibu Cicik, Ibu Lisna, Ibu Rita, dan Ibu Asti, bergantian membungkus nasi. Sesekali mereka bercanda, agar suasana antrean mencair.

Tampak antrean berasal warga pemulung, petugas kebersihan, tukang ojek, dan bahkan anak anak SD. Target 200 bungkus pun ludes dalam satu jam. “Semoga berkah ya bu. Sering sering ke sini,” pinta warga.

Suparmin menyebut kegiatan Warung Q-ta dilaksanakan di bawah Yayasan Manggis Putih, pimpinan Ibu Nur Asmara, dari Kemang Pratama. Kegiatan sudah lebih dari setahun berjalan. Warung Q-ta digelar setiap hari secara keliling lokasinya. Hari Jumat, khusus prioritas ke jamaah masjid. Sabtu minggu mereka libur.

“Kami dibantu tukang masak dan sopir yang berkeliling. Relawan bertugas mencatat sebagai laporan,” katanya.

Toni Sukariadi, Kepala UPTD Sumur Batu, mengatakan kegiatan ini sangat membantu warga.

Menjelang jam 11.00, kegiatan pun usai. Dagangan habis. Tim kemudian melakukan pencatatan administrasi untuk pelaporan.

Saya kemudian merenung, di saat masa sulit, kebutuhan riil semacam ini sangat terasa mengena. Siapa tahu, mereka memang sedang lapar dan tak ada cukup uang untuk membeli makan. Inilah salah satu solusinya.

Sungguh, menjadi motivasi empathy sosial yang luar biasa. Apalagi ada statmen guru besar yang menyebut makin banyak kelaparan tersembunyi di negeri ini.

Semoga berkah semuanya. Amien.

Esai

“Terimakasih. Semoga kita bisa menjaga haji ini agar mabrur sepanjang hayat,” bisik kami.

Esai

‘Ya Allah, ini putaran terakhir kami. maka ampunilah kami, ampunilah jika selama kami menjadi tamu di sini tak bisa menjadi tamu yang baik. Ampunilah kami, dan terimalah haji kami, dan jadikan haji kami haji yang mabrur.’

Esai

“Sampaikan rindu saya, jika diantara kalian, ada yang pernah menjadi mulia karena menjadi tapakan Rasulullah. Sampaikan rindu kami,” bisik saya.

Exit mobile version