Pendidikan

LSPR Kukuhkan Prof Ulani Yunus sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi Bidang Periklanan dan Merek

LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) mengukuhkan Prof Ulani Yunus sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Komunikasi Periklanan dan Merek.

Pengukuhan dilakukan dalam Sidang Terbuka Senat di Amani Palladium Theatre, LSPR Transpark Bekasi pada Kamis 3 Juli 2025 dipipimpin langsung oleh Rektor LSPR. Acara dihadiri oleh pimpinan LSPR, sivitas akademika, tamu undangan dari kementerian, dunia industri, asosiasi profesi, serta tokoh pendidikan nasional.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Dalam pidato ilmiahnya, Ulani membawakan materi bertajuk Disrupsi Kreativitas: Kecerdasan Buatan, Etika, dan Senjakala Peran Manusia dalam Kegiatan Branding,”. Ia menyoroti transformasi peran manusia yang kini bergeser dari kreator menjadi kurator, serta tantangan etika seperti manipulasi emosional, pelanggaran privasi data, dan plagiarisme konten yang dihasilkan oleh AI.

Menurut Ulani, keberadaan AI di industri periklanan dapat menjadi mitra kolaboratif. Namun, ia tetap mengajak mitra akademik untuk tetap mempertahankan kreativitas agar tidak sepenuhnya tergantikan oleh AI.

“AI bukan untuk dilawan, tapi harus dilihat sebagai mitra kolaboratif. Sinergi antara intuisi manusia dan kecepatan mesin dapat membuka era baru strategi merek yang lebih personal, adaptif, dan relevan,” ujarnya.

Sementara itu, Founder & CEO LSPR, Prita Kemal Gani, menyampaikan, LSPR Institute semakin menunjukkan kualitasnya sebagai kampus komunikasi global yang unggul dengan mengukuhkan Prof Ulani Yunus sebagai Guru Besar.

“Ini adalah wujud nyata dari bukti komitmen kami dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berstandar internasional, mendorong keunggulan akademik, kepemimpinan intelektual, dan kontribusi nyata bagi dunia industri serta masyarakat global,” jelas Prita.

 

 

 

Pendidikan

“Perpustakaan fisik kami terbatas. Kalau menampung lebih dari 20-25 siswa, suasananya jadi kurang nyaman. Dari situlah muncul gagasan untuk menghadirkan ruang baca digital. Anak-anak bisa mengakses bahan bacaan, buku pelajaran, maupun literasi lewat gadget mereka, kapan saja dan di mana saja,” ungkap Arief dikutip bekasiguide.com pada Kamis, 02 Oktober 2025.

Pendidikan

“Kan si anak yang aktif sekarang itu,
itu terjadinya kemarin dari habis lebaran.
Nah, dia cerita. Sudah kita cegah. Gurunya juga sudah kita omongin. Cuma terus kemarin terjadi lagi menjelang Agustusan.
Nah, karena terjadi lagi menjelang agustusan, saya panggil anaknya dan saya kasih punishment gurunya,” kata Tetik dikutip Bekasiguide.com, Senin 25 Agustus 2025.

Exit mobile version