Peristiwa

Sekwan bersama Polisi Investigasi Kerusakan Aksi Ricuh di DPRD Kota Bekasi

Aksi Vandalisme terjadi di pintu masuk dan ruang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi

Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Kota Bekasi bersama Polres Metro Bekasi Kota melakukan investigasi terkait kerusakan buntut kericuhan ketika terjadi aksi unjuk rasa sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sipil di Gedung DPRD Kota Bekasi pada Selasa, 25 Maret 2025 sore.

Diketahui dampak aksi berujung ricuh oleh ulah puluhan massa yang memaksa masuk ke gedung dewan itu menyebabkan sejumlah fasilitas rusak terutama di ruang sidang paripurna.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Saat ini saya bersama Pak Kapolres dan jajaran sedang melakukan pengecekan langsung ke TKP dan kami sudah membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota,” kata Sekretaris DPRD Kota Bekasi Lia Erliani pada Selasa, 25 Maret 2025 malam.

Menurut Lia, sekitar 50 orang massa menerobos masuk ke ruang sidang paripurna dan merusak beberapa fasilitas.

“Massa tadi masuk ke ruang sidang paripurna dan merusak pintu kaca gedung DPRD. Secara resmi kami akan segera menyampaikan rilis,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, terjadi aksi unjuk rasa sekelompok masa dari Aliansi Masyarakat Sipil di Gedung DPRD Kota Bekasi, Selasa 25 Maret 2025, berujung ricuh.

Selain berorasi, sekitar 50 orang itu memaksa masuk ke ruang paripurna dan melakukan aksi corat-coret hingga merusak sejumlah fasilitas.

Aparat penegak hukum sempat menghadang massa di pintu masuk kaca otomatis. Namun, pintu itu berhasil didobrak hingga rusak dan massa melanjutkan aksinya ke ruang sidang.

Peristiwa

“Setelah mendapat info dari masyarakat bahwa di desa simpangan dicurigai adanya transaksi menggunakan uang palsu dan pelaku mengedarkan uang palsu dengan modus belanja bensin dengan uang palsu, tim penyidik langsung bergerak ke lokasi,” kata Mustofa dikutip Bekasiguide.com, Jumat 5 Desember 2025 

Peristiwa

“Istri korban yang sedang bekerja di Taiwan menelpon tetangganya, disuruh untuk mengecek, namun dikarenakan tetangganya ini sedang bekerja, jadi dia menyuruh orangtuanya mengecek ke rumah kontrakan korban. Saat diintip lewat jendela, korban sudah dalam keadaan tergantung,” kata Widi dikutip Bekasiguide.com, Jumat 5 Desember 2025.

Peristiwa

“Pelapor di tawari pekerjaan oleh pelaku dan pelak bilang bahwa ada lowongan kerja dan meminta korban untuk transfer uang untuk membayar biaya administrasi sebesar Rp. 5 juta, setelah itu terlapor menyuruh saya untuk pulang sambil bilang nanti dihubungi secepatnya, namun sampai saat ini pelaku tidak dapat dihubungi dan korban tidak masuk kerja,” kata Elia dikutip Bekasiguide.com, Kamis 4 Desember 2025.

Exit mobile version