Politik

Jelang Debat Publik, Heri Koswara Akui Sedikit Nervous

Calon Wali Kota Bekasi Heri Koswara

Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 1, Heri Koswara mengaku sedikit nervous dalam menghadapi debat Pilkada yang diselenggarakan pada Jumat 1 November 2024 malam.

Debat yang diselenggarakan oleh KPU Kota Bekasi ini merupakan salah satu tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang harus diikuti oleh ketiga Paslon.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Heri mengatakan, ikut debat publik merupakan pengalaman pertamanya. Yang terpernting penyampaian visi misi ke masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

” Ya sedikit agak nervous ya, karena ini pengalaman pertama, ya. Kita belum pernah gitu. Tapi saya bilang bismillah, kita lihatkan ini bagian dari penyampaian visi-visi kita, mudah-mudahan segala sesuatu akan berjalan dengan lancar,” kata Heri.

Heri menjelaskan, dirinya dan pasangannya Sholihin juga menyiapkan strategi dalam menghadapi kandidat lain dalam Debat.

” Pada intinya ini memang baru pengalaman pertama, ya. tapi kan intinya ini sama aja kita berada di hadapan komunitas,Cuma mungkin agak sedikit perlu persiapan karena ini disorot gitu ya secara nasional.  Ya sedikit adalah, pasti ya, karena ini pengalaman pertama, ya. Kita belum pernah gitu,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan dilaksanakannya debat ini masyarakat bisa menilai Calon Wali Kota pilihannya dari segi visi, misi dalam membangun Kota Bekasi ke depan.

” mudah-mudahan ada sesuatu yang bisa kita sampaikan. Dan ini menjadi pesan yang luar biasa ke masyarakat biar tahu bahwa masyarakat itu bisa menilai dari debat ini apa sesungguhnya ke depannya akan dilakukan oleh seorang wali kota ketika dia terpilih menjadi wali kota di sebuah kota itu,” tutupnya.

Politik

“Laporan Hasil Pemeriksaan BPK didapati temuan terkait masalah infrastruktur di Dinas BMSDA dengan salah satu hasil rekomendasinya adalah pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan belanja terkait kekurangan volume pengerjaan infrastruktur yang menjadi tanggung jawabnya sehingga mengakibatkan pengembalian uang sebesar Rp579 juta ke RKUD (Rekening Umum Kas Daerah),” jelas Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary dikutip bekasiguide.com pada Jumat, 27 Jumat 2025.

Exit mobile version