Pendidikan

Cegah Intoleransi, SMP GPM Bekasi Terapkan Kurikulum Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila

BEKASI- Indonesia, negara besar yang memiliki heterogenitas masyarakat dari pelbagai sisi kehidupan. Heterogenitas merupakan salah satu kekuatan, kekayaan dan keunikan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Melihat hal tersebut, harmonisasi kehidupan masyarakat dan toleransi yang dijalankan oleh masyarakat menimbulkan kekaguman dari bangsa- bangsa di dunia selama beberapa dekade tumbuhnya bangsa Indonesia.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Akan tetapi, akhir-akhir ini kita semua dikagetkan dengan banyak munculnya kasus intoleransi di pelbagai daerah. Tidak hanya berhenti di aksi intoleransi, tapi semakin melebar dengan munculnya aksi radikal bahkan meningkat ke aksi terorisme.

Negara sebagai payung keharmonisan seluruh masyarakat dituntut untuk hadir untuk melindungi dan menyelamatkan rakyat dari aksi-aksi tersebut yang notabene sudah banyak memakan korban baik materi maupun nyawa masyarakat Indonesia. Banyak program yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk memberantas aksi ini.

Gunarso, salah satu guru SMP GPM Kota Bekasi menuturkan, SMP GPM sebagai institusi pendidikan juga merasa terpanggil untuk ikut andil dalam upaya pencegahan aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme yang berkembang di Indonesia.

Keikutsertaan SMP GPM Kota Bekasi ini dilandasi oleh pemikiran dari hasil penelitian BNPT yang mengindikasikan bahwa yang menjadi sasaran perekrutan aksi terorisme salah satunya adalah dari dunia pendidikan, yaitu para tenaga pendidiknya, karena dinilai memiliki pengikut dan power untuk mendoktrin para siswanya.

Para siswa juga menjadi sasaran empuk bagi para teroris untuk menjadikan mereka amunisi hidup dalam menjalankan aksi terorisme di Indonesia

“Melihat kondisi seperti ini, SMP GPM Kota Bekasi merasa sangat perlu untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan maraknya aksi tersebut,” katanya, Jumat (14/7/2023).

Oleh karena itu, SMP GPM Kota Bekasi memulai upaya ini dengan membuat dan menjalankan kurikulum khusus, yaitu Kurikulum Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila.

Kurikulum ini dibuat khusus agar para guru dan siswa SMP GPM Kota Bekasi benar- benar mengerti, memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara utuh dan benar.

“Untuk mendukung program kurikulum khusus ini, salah satu upaya yang dilakukan oleh SMP GPM Kota Bekasi adalah bekerjasama dengan berbagai institusi yang bergerak di bidang anti intoleransi, radikalisme dan terorisme. Salah satunya adalah Badan Kesbangpol,” tambahnya.

Kesbangpol sebagai suatu institusi yang sangat fokus terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme ini memiliki program-program yang sangat terintegrasi dengan program kurikulum pendidikan karakter berbasis Pancasila di SMP GPM Kota Bekasi.

“Program Road Show sosialisasi pencegahan dan pemberantasan aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme yang dilakukan ke sekolah merupakan program yang sangat bagus untuk memperkuat karakter guru dan siswa SMP GPM Kota Bekasi untuk memahami akan pentingnya Pancasila dan keutuhan NKRI,” paparnya.

Gunarso, juga mengatakan, program road show Badan Kesbangpol di SMP GPM Kota Bekasi bisa menjadi bahan pengayaan materi mengajar Kebangsaan dalam Kurikulum Karakter Berbasis Pancasila.

Sinergitas peran guru yang dibangun oleh Kesbangpol akan sangat bermanfaat bagi pembentukan pondasi nilai-nilai Pancasila baik untuk guru maupun siswa untuk mencegah berkembangnya aksi intoleran, radikalisme dan terorisme di Indonesia. Manfaat adanya sinergi Kesbangpol dengan sekolah juga dirasakan oleh Key guru SMP GPM.

“Setelah mendengarkan penjelasan dari Kesbangspol, saya sebagai guru mendapat banyak informasi tentang cara pencegahan aksi intoleran, radikalisme dan terorisme.yang lebih detail dan efektif. Informasi tersebut sangat penting agar guru bisa menjadi pagar pembatas masuknya doktrin yang salah kepada anak-anak sekolah.” tuturnya.

Didi Supardi, guru IPS SMP GPM Kota Bekasi mengatakan, program Kesbangpol dengan menghadirkan langsung pelaku intoleran, radikalisme dan terorisme yang sudah kembali ke pangkuan NKRI dengan segala pengalamannya memberikan semangat baru bagi guru khususnya guru SMP GPM bahwa kurikulum pendidikan karakter berbasis Pancasila di SMP GPM sangat penting diterapkan untuk memberikan pondasi awal anak didik untuk mencintai Pancasila dan NKRI.

“Aksi intoleran, radikalisme dan terorisme bisa dicegah kalau nilai-nilai Pancasila sudah mendarah daging dalam diri siswa sejak dini,” pungkas Didi. (Ri)

Pendidikan

“Kami ingin membentuk generasi yang kuat secara ruhiyah dan cakap secara akademik. Anak-anak kami dididik bukan hanya untuk menjadi pintar, tapi juga berakhlak dan siap menghadapi dunia global,” ujar Suminta selaku Kepala Sekolah SMP Insan Muttaqin dalam wawancara eksklusif dengan bekasiguide.com pada Kamis, 24 April 2025.

Exit mobile version