BEKASI- Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi membentuk Tim Satuan Tugas Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan.
Rapat Koordinasi Pembentukan Satgas ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi, Herbert S.W Panjaitan, Ketua MUI Kota Bekasi, TWUP4 Kota Bekasi, Polres Metro Bekasi Kota serta mengundang beberapa OPD terkait seperti Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, serta para Camat se-Kota Bekasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi, Herbert S.W Panjaitan menyebutkan bahwa wabah PMK terhadap hewan telah masuk Kota Bekasi menjelang Idul Adha di Tahun 2022 dan terdapat 5 kasus.
“Laporan pertama kali terkait wabah PMK yang datang dari kelurahan Aren Jaya yang langsung ditangani turun ke lapangan pada hari itu juga.” jelas Herbert, Kamis (02/06/2022).
“Hingga saat ini, terdapat 5 kasus wabah PMK di wilayah Kota Bekasi termasuk yang terjadi di Aren Jaya, Jatiasih, serta Mustikajaya. Kami telah menyediakan langkah-langkah pencegahan tersebarnya wabah PMK dengan berbagai cara” tambah Herbert.
“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dengan maksud pendistribusian APD dalam melakukan langkah-langkah pencegahan wabah ini. Juga kami mohon koordinasinya dengan Dinas Perhubungan agar memperketat alur transportasi distribusi keluar maupun masuk hewan ke dalam wilayah Kota Bekasi dengan menanyakan dokumen-dokumen pendukung distribusi hewan tersebut, ” kata dia.
DKPPP turut berkoordinasi dengan MUI agar menyarankan serta menganjurkan karena adanya wabah PMK ini, pemotongan dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Namun hasil dari pemotongan tersebut tetap didistribusikan kepada masyarakat.
BACA JUGA : Plt Wali Kota Serahkan 377 SK PPPK
DKPPP juga sudah memfasilitasi serta menyedikan pencegahan-pencegahan seperti pemberian vitamin-vitamin, serta sanitasi atau pembersihan kandang.
Terakhir, Herbert menyampaikan bahwa kekhawatiran dari wabah ini bukanlah dampaknya terhadap keselamatan manusia melainkan dampaknya terhadap ekonomi.
“Tingkat kematian hewan cenderung kecil dibawah 10%, namun tingkat penyebaran wabah PMK cenderung sangat cepat. Dampak yang sangat berpengaruh ialah dampak terhadap ekonomi terutama para peternak di Kota Bekasi, ” ungkap dia.
“Dan diharapkan bagi masyarakat yang menemukan gejala PMK pada Hewan untuk menghubungi Hotline Penaggulangan PMK di nomor 0877-7336-1568,” tandas Herbert.