Satu bulan menjelang hari raya Idul Adha warga mulai memburu hewan kurban. Seperti di kandang sapi Ompu Ondo Perumahan Telaga Harapan, Desa Telagamurni, Kecamatan Cikarang Barat. Satu persatu warga dan pengurus masjid mulai berdatangan melihat sapi-sapi Bima yang didatangkan langsung dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satu pembeli sapi kurban, Haji Wirjat (40) mengatakan, sengaja membeli sapi lebih awal agar mendapatkan kualitas sapi yang bagus dan menyesuaian dengan uang hasil sumbangan para jamaah masjid. Ia membeli lima ekor sapi bima berbobot 350 kilogram dengan harga Rp25 – Rp26 juta.
“Alhamdulillah sudah lima ekor kita beli. Nanti H-1 dikirim karna dari sini sudah diurus semua dari pakannya, vaksinnya, ongkirnya juga gratis jadi irit banget. Yang kita cari pertama dari bobot dan besarnya sapi kemudian diselaraskan dengan buget yang sudah Jemaah titipkan kepada kami,” ucap Wirjat di Cikarang Barat, Rabu 15 Mei 2024.
Pengurus masjid Nurul Huda di Kavling Telagaasih ini sudah menjadi pelanggan tetap di kandang sapi Ompu Ondo. Menurutnya, selain harga terjangkau, kualitas dan kesehatan sapi di lapak ini juga terjamin. Seperti saat merebaknya wabah Penyakit Mulut Kaki (PMK) dua tahun lalu, pihak pedagang menurunkan petugas medis yang dibawa langsung dari wilayah Bima asal sapi kurban.
“Karna disini kualitasnya montok-montok dan dagingnya udah gak diraguin, jadi jamaah juga menyarankan ke lapak ini aja belinya. Kita dua tahun lalu dilanda PMK, alhamdulilah dari lapak ompu ondo ini sapinya sudah terverifikasi mulai berangkat dan dia juga menurunkan tenaga medisnya di lapangan jadi selalu mengontrol dari segi kesehatannya, jadi kita merasa aman,” tambahnya.
Sementara itu, pedagang sapi Ompu Ondo (50) mengungkapkan, dirinya sudah 12 hari menggelar lapak di area kosong jalan perumahan ini. Dari 180 ekor sapi bima yang disediakan, sudah 40 persen terjual. Berbeda dengan penjualan sapi kurban tahun lalu yang sangat anjlok saat merebaknya wabah PMK.
“Tahun kemarin hancur semua bandar sapi banyak yang gak kesini (Bekasi). Kalau tahun ini di lihat dari awal baru 12 hari gebrakannya luar biasa. Alhamdulillah baru 12 hari ini peningkatan sekitar 30 sampai 40 persen. Luar biasa warga bekasi ini sangat suka taat kepada agama,” kata Ompu Ondo.
Selain dari Bekasi, pembeli sapi bima di lapak miliknya juga terdapat dari wilayah lain, seperti Bogor, Tangerang, Subang dan Bandung. Harganya pun beragam tergantung berat sapi. Mulai dari Rp18 juta hingga Rp40 juta tergantung bobot sapi.
“Beratnya yang paling minim itu 200 kilogram harganya Rp18 juta yang beratnya 400 -500 kilogram keatas itu Rp30 sampe 40 juta ada semua. Kami tersedia Langsung dari bima,” ungkapnya.
Ia menjamin sapi-sapi yang didatangkan dari kampung halamannya sudah terverifikasi dinas kesehatan dan sehat. Meski saat perjalanan dari Nusa Tenggara Barat ke Cikarang terdapat beberapa kendala. Dan Ompu berharap penjualan tahun ini lebih berkah di banding tahun sebelumnya.
“Kadang-kadang di pelabuhan para petani kami menunggu sampai dua tiga hari antrean. Yang kedua ekspedisinya tidak sesuai dengan janji, tanggal kebanyakan mundur. Ditahun ini, semoga jadi tahun yang untung baik pedagang maupun petani dan pembeli semoga berkah semua,” tandas Ompu.