BEKASI- Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang perwasitan di Kota Bekasi, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Bekasi menggelar Sosialisasi Revisi Peraturan WKF 2021 (Terbaru), di Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Anshar, Pekayon, Bekasi Selatan, pada Minggu (29/5/2022) kemarin. Sosialisasi dipimpin langsung Wasit Berlisensi Asian Karate Federation (AKF) Fauzi, diikuti sekira 40-an pelatih, calon wasit juri dan wasit-juri bersertifikat.
Menurut Sensei Fauzi-sapaan akrabnya, selain untuk membentuk SDM perwasitan karate di Kota Bekasi yang berintegritas dan berkualitas, kegiatan ini juga sebagai bagian dari persiapan menghadapi Penataran, Ujian dan Penyesuaian Wasit Juri FORKI Jawa Barat pada 22-23 Juni 2022 di GOR Padjadjaran Bandung.
“Untuk menjadi wasit yang berkualitas dan berintegritas, diperlukan pemahaman yang baik terhadap peraturan pertandingan, disamping unsur terpenting lainnya yang harus ada dalam diri wasit juri adalah, kejujuran saat bertugas,” terangnya.
Selanjutnya, Fauzi menuturkan, jika dalam sebuah pertandingan karate, wasit-juri tidak bertindak tidak adil, baik karena ketidaktahuan peraturan pertandingan atau kepentingan lainnya, maka hal tersebut akan mempengaruhi kualitas pertandingan.
“Begitu juga dengan para pelatih, sosialisasi ini sangat baik untuk mengetahui perubahan terbaru dari peraturan pertandingan yang telah diketahui sebelumnya, agar dapat memberikan instruksi kepada atlet agar menampilkan permainan terbaiknya,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum FORKI Kota Bekasi Zulkarnaen Alregar yang turut hadir dan membuka langsung kegiatan sosialisasi peraturan WKF terbaru tersebut, mengaku mendukung penuh kegiatan yang dilakukan seksi perwasitan FORKI Kota Bekasi, yang kini diisi Sensei Atjo, Sensei Ricky Mulyadi dan Sensei Fauzi.
“Dalam proses pembinaan dan pembentukan prestasi atlet karate, posisi wasit-juri berada dalam sistem organisasi selain pelatih dan pengurus. Jika salah satu diantaranya tidak berjalan dengan baik, dalam hal ini wasit juri yang dimiliki tidak berkualitas, maka akan mempengaruhi proses pembinaan dan prestasi para atlet,” tegasnya.
BACA JUGA : Atlet Ramai-ramai Menolak SK KONI Jabar
Untuk itu, sambung Zulkarnaen, FORKI Kota Bekasi mendukung penuh peningkatan kualitas SDM perwasitan di Kota Bekasi, agar saat menyelenggarakan pertandingan secara internal bisa mendapatkan kualitas atlet terbaik untuk dibina dan ditingkatkan prestasinya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya juga telah menyarankankan kepada tim pelatih agar berkolaborasi dengan seksi perwasitan untuk hadir beberapa kali saat TC atlet FORKI Kota Bekasi jelang PORPROV XIV Jabar 2022, agar dapat membantu dan memberikan pemahaman terbaru demi menghasilkan prestasi terbaik dalam gelaran pesta olahraga se-Jawa Barat tersebut,” bebernya. (rez)