Menunaikan ibadah haji membutuhkan kesiapan matang, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental. Kesempatan berhaji yang datang setelah menunggu bertahun-tahun membuat para calon jamaah haji dituntut untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, termasuk memahami apa saja “bekal” yang wajib dibawa selama menjalankan rangkaian ibadah di Tanah Suci.
Tahun ini, penyelenggaraan haji memiliki dinamika baru. Pemerintah telah membentuk kementerian khusus yang menangani umrah dan haji, menggantikan peran Kementerian Agama dalam pengelolaan sebelumnya. Kehadiran kementerian baru itu diharapkan memberikan pelayanan yang lebih terfokus dan optimal bagi para jamaah, khususnya dalam menghadirkan perjalanan haji yang nyaman dan aman.
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Bekasi baru-baru ini menerima kunjungan Kasat Ops Armuzna, Laksamana Pertama TNI H. Harun Arrasyid, sosok yang telah empat kali dipercaya memimpin keamanan Armuzna, yakni pada tahun 2003, 2004, dan terakhir pada 2025.
Sekretaris IPHI Kota Bekasi, H. Suparmin, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan tersebut. Ia menilai pengalaman Harun sebagai Kasat Ops Armuzna merupakan pengetahuan berharga bagi para calon jamaah haji Kota Bekasi.
“Ini menjadi kehormatan bagi IPHI. Pengalaman beliau selama bertugas sangat penting untuk dibagikan, sehingga bisa menjadi masukan berharga bagi jamaah haji Kota Bekasi dalam mempersiapkan diri,” ujar Suparmin dikutip bekasiguide.com pada Selasa 02 Desember 2025.
Sementara itu, Kasat Ops Armuzna, Laksamana Pertama TNI H. Harun Arrasyid menekankan bahwa kesiapan fisik dan mental merupakan hal paling utama yang harus diprioritaskan calon jamaah.
“Hal yang paling penting dipersiapkan para calon jamaah haji adalah menjaga kesehatan dan kesempatan. Selebihnya, berdoa agar mendapatkan haji yang mabrur,” kata Harun.
Ia menjelaskan, puncak ibadah haji berada di Arafah, sementara kepadatan jamaah akan terpusat di Muzdalifah dan Mina. Dinamika perjalanan ibadah selama di Armuzna disebutnya sangat tinggi, sehingga jamaah harus memiliki mental kuat dan sikap keikhlasan dalam menghadapi berbagai kondisi.
Harun berharap penyelenggaraan haji tahun 2026 dapat berlangsung lebih baik, dengan pelayanan yang semakin optimal serta kesiapan jamaah yang lebih matang.
“Semoga ibadah haji tahun depan berjalan lebih baik, dan semua jamaah dapat menjalani prosesnya dengan ikhlas sehingga meraih predikat haji mabrur,” tutup Harun.
