Berita

Reuni Akbar 212 Angkat Tema Revolusi Akhlak, Buya Husen Imbau Peserta Jaga Kondusifitas

Menjelang pelaksanaan Reuni Akbar 212 tahun 2025, panitia memastikan persiapan terus dimatangkan. Buya Husen selaku panitia sekaligus pimpinan Majelis Umar Bin Abdul Aziz menyampaikan bahwa tema kegiatan tahun ini adalah Revolusi Akhlak untuk Selamatkan Indonesia.

Tema tersebut disebut sebagai seruan moral untuk menjaga suasana sejuk dan kondusif saat kegiatan berlangsung di kawasan Monas, Jakarta.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Tentunya ini sebagai wujud dukungan untuk bersama-sama menjaga suasana sejuk dan damai pada saat pelaksanaan Reuni Akbar 212 di Monas nanti,” ujar Buya Husen dalan keterangan resminya dikutip bekasiguide.com pada Selasa 25 November 2025.

Buya juga menyoroti dinamika sosial jelang kegiatan. Menurutnya, masih banyak persoalan di masyarakat yang berpotensi menimbulkan kegaduhan jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu, panitia Reuni Akbar 212 menyatakan siap bekerja sama dengan Polri dalam menjaga keamanan masyarakat, terutama bagi peserta yang akan hadir di Monas.

Dalam penjelasannya, Buya Husen kembali menekankan tujuan utama Reuni Akbar Mujahid 212. Ia menyebut kegiatan ini digelar untuk memperkuat nilai ukhuwah, meningkatkan keimanan serta ketaqwaan, dan merawat semangat persatuan demi kejayaan umat Islam serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, Reuni 212 juga disebut menjadi momentum bermunajat, memanjatkan doa agar Indonesia terhindar dari tindakan kejahatan dan untuk memerdekakan Palestina dari penjajahan Zionis.

Panitia yang juga aktif di Front Persaudaraan Islam itu berharap kepolisian dan pemerintah daerah dapat terus menjaga situasi kondusif hingga hari pelaksanaan. Buya turut meminta agar aparat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan mengikuti kegiatan tersebut.

“Mari kita bersama-sama menjaga negara yang kita cintai ini dan mendukung upaya-upaya pemerintah dalam memajukan bangsa Indonesia serta mensejahterakan rakyatnya sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar 1945,” pungkas Buya Husen.

Exit mobile version