Masjid harus bisa menjadi pusat sosial dan ekonomi umat, dan bukan hanya semata untuk kegiatan ibadah. “Keberadaannya sangat dibutuhkan umat,” kata H. Hudi Wijayanto.
Kepala Kesbangpol Kota Bekasi itu mengatakan saat pembukaan acara pelatihan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Bekasi, di Grand Arsyilla Bekasi pada Selasa, 18 November 2025.
Sebanyak 120 DKM se-Kota Bekasi ikut hadir sebagai peserta. Berbagai permasalahan kemasjidan disampaikan dalam pelatihan tersebut. Tema pelatihan menyangkut ekonomi kemasjidan.
Hudi menyebut kegiatan seperti ini sangat penting demi memakmurkan masjid. Kemakmuran masjid itu menyangkut juga kemakmuran jamaah. Orientasi kemakmuran masjid harus juga menyangkut kesejahteraan jamaah.
“Tapi mohon maaf, ada pengurus masjid yang masih ribut dengan pengurus lain. Bagaimana dia akan berpikir memakmurkan jamaah kalau antar pengurus sendiri tidak kompak,” katanya.
Saat ini, misalnya, kondisi umat banyak yang terdampak ekonomi. Masyarakat jadi terdampak dalam pinjaman online. Belum lagi kondisi umat yang terdampak PHK, atau tidak mampu secara ekonomi bahkan untuk kehidupan keseharian.
“Masjid harus mengambil peran nyata dalam permasalahan umat,” kata Hudi.
Di bagian lain, Hudi yang membacakan sambutan Walikota Bekasi menyebut juga kemandirian masjid melalui penguasaan teknologi. Transparansi keuangan masjid juga akan mendorong tingkat kepercayaan jamaah.
H. Inayatullah, Ketua Orda ICMI Kota Bekasi, mengatakan kegiatan ini merupakan kegundahan ICMI terhadap perekonomian jamaah, yang ternyata mereka banyak yang berada di sekitar masjid.
“Mereka terjebak Pinjol. Sehingga upayanya harus nyata dengan berbasis masjid,” katanya.
Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif bersama DMI Bekasi, Pemkot Bekasi dan DKM se-Kota Bekasi.
