Ajang Bracket Time Drag Race di kawasan Vida Bekasi pada Sabtu (18/10/2025) dipastikan bakal diikuti puluhan bengkel dari berbagai wilayah. Kegiatan ini bukan hanya memacu adrenalin, tapi juga membawa dampak ekonomi besar bagi pelaku otomotif dan masyarakat sekitar.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Bekasi, Komarudin, menilai event balap resmi tersebut menjadi bukti bahwa dunia otomotif memiliki potensi ekonomi yang tidak kecil.
“Kalau 50 bengkel ikut, artinya ada perputaran uang antara Rp100 juta sampai Rp500 juta hanya dari peserta. Itu belum termasuk sponsor, pedagang, dan UMKM di sekitar lokasi,” kata Komarudin pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Ia menambahkan, ajang seperti ini juga bisa membuka ruang ekonomi baru. “Kalau ada booth-booth dagang di sekitar arena, efeknya bisa lebih besar lagi,” ujarnya.
Hingga Rabu (15/10), panitia mencatat 52 bengkel telah terdaftar untuk ambil bagian dalam lomba. Menurut Didi, salah satu panitia yang juga dikenal sebagai bengkel balap spesialis dan inovator mesin skala nasional, jumlah tersebut masih bisa bertambah.
“Untuk saat ini baru sekitar 52 bengkel yang mendaftar, tapi ini belum maksimal. Kalau persiapannya lebih panjang, mungkin bisa tembus seratus,” katanya.
Didi menilai, dengan dukungan pemerintah daerah, Kota Bekasi sebenarnya memiliki peluang besar untuk memiliki lintasan sendiri.
“Kenapa sepak bola dan bulu tangkis bisa punya fasilitas, tapi balap motor tidak? Padahal peminatnya banyak,” ujarnya.
Dari sisi keselamatan, panitia menegaskan bahwa semua pembalap wajib menggunakan perlengkapan standar sesuai regulasi.
“Kalau perlengkapannya tidak lengkap, pembalap tidak boleh start,” tegas Hendra Rusbule, Asisten Promotor yang juga mantan pembalap profesional.
Lintasan di kawasan Vida disebut sudah memenuhi standar keamanan dengan waktu tercepat sebelumnya di angka 7,1 detik untuk 201 meter. Jalur juga dilengkapi barrier dari ban dan karung sekam, serta akses khusus bagi ambulans dan tim medis.
“Setiap balapan, kami siapkan ambulans dan tenaga medis di lokasi. Kalau terjadi insiden, balapan langsung dihentikan,” jelas salah satu koordinator lapangan.
Panitia bekerja sama dengan puskesmas setempat dan berencana menggandeng RS Primaya sebagai mitra medis dan asuransi bagi pembalap.
Biaya pendaftaran peserta ditetapkan sebesar Rp300 ribu, jauh lebih murah dibanding event serupa yang biasanya mencapai Rp500–600 ribu.
“Target kami memang pelajar dan anak muda yang baru mulai ikut balapan resmi. Kami ingin mereka punya wadah, bukan balapan liar di jalan,” kata Hendra.
Untuk hadiah, panitia menyiapkan uang pembinaan bagi para juara, bukan trofi besar.
“Kalau kita kasih piala besar, anak-anak sekolah malah minder karena merasa ini event profesional. Jadi konsepnya pembinaan, bukan kompetisi elit,” tambahnya.
Dengan konsep pembinaan, keselamatan, dan ekonomi kreatif, ajang Bracket Time Vida Bekasi diharapkan menjadi wadah positif bagi penggemar otomotif di wilayah Bekasi.
“Daripada balapan di jalan, lebih baik di sini aman, resmi, dan bermanfaat,” tutup Hendra.