Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan pentingnya solusi permanen dalam penanganan banjir di Kota Bekasi. Demikian disampaikan Tri Adhianto kepada bawahannya di lingkungan Pemkot Bekasi menyikapi banjir yang kerap melanda wilayah Kota Bekasi.
“Jangan lagi hanya melaporkan ‘cepat surut’, tapi cari akar masalahnya. Fokuskan agar lokasi tersebut tidak lagi banjir ke depan,” tegas Tri dikutip pada Selasa, 08 Juli 2025.
Ia menyebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan Rp100 miliar untuk penanganan banjir Kali Bekasi, termasuk untuk menyelesaikan hambatan teknis seperti lahan timbul. Dana ini akan dikelola melalui BMSDA.
Tri juga merespons dua isu publik yang sempat viral. Pertama, soal siswi pemulung di Bantargebang yang gagal masuk SMP negeri.
“Setelah dikonfirmasi, anak tersebut ternyata warga Kabupaten Bekasi, bukan Kota Bekasi. Tapi kami tetap koordinasi dengan Bupati dan Gubernur agar masalah ini tidak melebar,” jelasnya.
Kedua, terkait dugaan malpraktik di RSUD. Tri memastikan tidak ditemukan indikasi pelanggaran usai ia turun langsung ke lapangan.
“Kita harus membiasakan diri merespon dengan data dan kepala dingin. Respons cepat dan komunikasi terbuka adalah kunci,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tri juga menekankan pentingnya etos kerja dan disiplin ASN serta PPPK.
“Selamat bekerja. Beradaptasilah dengan cepat, kerja dengan integritas, dan responsif terhadap laporan warga, termasuk yang lewat media sosial,” tutupnya.