BPBD Kabupaten Bekasi mencatat hingga Senin (2/9) sebanyak 29 Desa di Kabupaten Bekasi terdampak krisis air bersih. 29 Desa itu tersebar di 8 Kecamatan. Diantaranya Muaragembong, Cabangbungin, Sukawangi, Babelan, Pebayuran, Karangbahagia, Bojongmangu dan Cibarusah. Intensitas hujan yang rendah membuat berkurangnya sumber air tanah warga di wilayah Utara dan Selatan Kabupaten Bekasi.
Di Desa Medalkrina, puluhan warga antre untuk mendapatkan air bersih yang diberikan secara gratis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi. Dalam satu hari, truk tanki berisi air bersih itu dapat mengirimkan 10 ribu air bersih ke pelosok-pelosok desa.
Aep Saepudin salah satu warga Medalkrisna, Bojongmangu mengatakan sudah tiga bulan krisis air bersih terjadi di wilayah Bojongmangu. Sebagian besar warga disini bertumpu pada air hujan dan Situ Bedeng untuk memenuhi kebutuhan air Mandi Cuci Kakus (MCK) sehari-hari.
“Udah tiga bulan kemarau sulit air bersih. Ngambil airnya dari danau buat mandi aja, buat minum beli,” kata Aep di Bojongmangu, Selasa, 03 September 2024.
Air bersih di Desa ini sangatlah langka dan harus membeli. Air tanah di dataran tinggi ini hanya keluar ketika musim penghujan. Apabila musim kemarau, untuk memenuhi kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK) warga menyedotnya dari Situ Bedeng menggunakan mesin menggunakan pipa yang disalurkan ke dalam rumah masing-masing.
“Disini mah sumber air dari Situ Bedeng. Kalau buat masak minum beli air galon,” tambahnya.
Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Bekasi, hingga Senin (2/9), sebanyak 246.000 liter air bersih telah disalurkan sejak peningkatan status siaga menjadi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Kekeringan sejak Jumat (30/8). Selain berkurangnya air tanah, kekeringan juga dirasakan para petani pada 20 Kecamatan 99 Desa. Dari 19.748 hektar lahan pertanian yang telah ditanam padi, sebanyak 4.246 hektar sawah terancam. Berkurangnya debit air dan pendangkalan beberapa Saluran Sekunder menjadi salah satu penyebabnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriyadi mengungkapkan distribusi air bersih ini merupakan bentuk kolaborasi BPBD Kabupaten Bekasi dengan Perumda Tirta Bhagasasi sebagai upaya penanganan bencana kekeringan. Setiap harinya, anggota BPBD Kabupaten Bekasi mengirimkan air bersih sesuai permintaan warga.
“Sasaran pendistribusian air bersih ke wilayah Kecamatan. Kami akan terus mendata dan memantau titik wilayah terdampak kekeringan baik wilayah rawan termasuk pertanian,” tandas Dodi.