Bemby Hidayatullah (20) pemuda asal Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi menjadi satu-satunya pemuda yang mendapatkan beasiswa ke Belanda dan Spanyol. Sejak di Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) ia selalu meraih prestasi peringkat pertama. Sampai pada akhirnya prestasi-prestasi itu membawanya mendapatkan beasiswa selama empat tahun kuliah gratis di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung mengambil jurusan seni teater.
Bemby merupakan anak pertama dari pasangan Utan dan Euis. Darah seni sudah mengalir ditubuhnya, sang ibu memiliki bakat di bidang seni pertunjukan dan memiliki grup lenong betawi yang kini telah beralih menjadi penjual nasi uduk siang hingga malam. Dan sang bapak pembuat ukiran pahatan kayu seperti pintu, lemari, jendela dan lainnya.
“Waktu itu punya keinginan ingin jadi dokter cuma karna untuk jadi dokter kayaknya mahal dan keluarga kurang cukup ekonominya akhirnya cari lah gimana caranya buat tetep meraih mimpi saya tapi bukan di dokter gitu,” ucap Bemby di Sukaringin, Jumat, 23 Agustus 2024.
Keterbatasan ekonomi tak membuatnya menyerah dengan keadaan. Dengan melampirkan beberapa prestasi yang pernah diperolehnya, Bemby mendapatkan beasiswa kuliah dari di ISBI Bandung. Di sana Bemby mulai mengepakkan keterampilannya dengan mengikuti program-program diluar kampus salahsatunya menjadi juara 3 Mister Teen Jawa Barat tingkat Internasional yang membuatnya memiliki motivasi untuk belajar bahasa inggris, publik speaking dan lainnya.
“Dari awal kuliah juga saya taruh program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) yang saya dapat di Spanyol ini, padahal maunya di Asutralia karna harus IELTS mahal sekitar Rp 3,7 juta waktu itu tabungan saya gak cukup, akhirnya banting stir cari tes lain yang lebih murah, dapat lah Duolingo English Test dan skornya lumayan. Akhirnya cari Negara-negara yang bisa nerima Duolingo ini, ada Spanyol, Itali sama Inggris. Alhamdulillah saya diterima pilihan pertama di University Of Granada di Spanyol,” tutur Bemby.
Bemby akan berangkat ke Spanyol pada 30 Agustus 2024 mendatang. Disana dia akan kuliah selama satu sementer. Dari 20 ribu pendaftar beasiswa IISMA ini, ganya 35 orang yang diterima masuk ke University Of Granada, salahsatunya Bemby Hidayatullah. Gelar mahasiswa berprestasi di kampus yang diraihnya menjadi salahsatu pengantar dia menuju Spanyol. Dan Bemby juga menjadi mahasiswa pertama di kampus ISBIB yang mendapatkan beasiswa IISMA.
“Disana (Spanyol) saya ambil mata kuliah International marketing, Speaking Skills, Spanish Grammar, Public Health and Health Science In Spain, dan History of Art in Spain. Dan untuk program yang ke Spanyol ini semua nilai saya akan dikonversi jadi saya gak perlu cuti kuliahnya, jadi program yang di Spanyol saya berangkat dan kuliah di Indonesia tetap dihitung,” imbuhnya.
Setelah dua minggu diumumkan mendapatkan beasiswa ke Spanyol, Bemby kembali diumumkan mendapatkan beasiswa ke Amsterdam Belanda. Yakni Art In Motion milik Rob Hammink salah satu pengajar seni terkemuka di dunia. Disana Bemby akan tampil seni tari tunggal yang mengiringi puisi ciptaan Rob Hammink berjudul Masa Depan.
“Saya menampilkan Koreografinya berdasarkan puisinya. Tema tarinya mengangkat kolaborasi belanda dengan Indonesia agar masyarakat bukan ingat saat penjajahannya saja tapi Rob ingin buat sesuatu kolaborasi yang berguna di masa depan yang berhubungan baik antara Indonesia dan Belanda,” tambah Bemby.
Selama menjalani kuliah di Bandung, suka duka kerap dirasakannya seperti kiriman uang dari orangtuanya yang terlambat. Namun kondisi membuatnya berpikir cerdas dan mencari peluang. Untuk memenuhi biaya hidupnya untuk tidak selalu mengandalkan orangtuanya, Bemby selalu mencari job-job sampingan menjadi MC hingga mengikuti pentas-pentas seni.
“Beratnya cuma biaya hidup di bandung, dan untuk biaya hidup ini masih dibantu oleh orangtua sebagian, kadang saya ambil job job di bandung kayak MC, pentas-pentas seni, talent film pendek. Itu dapat uang,” ujarnya.
Bemby berharap, para mahasiswa Bekasi yang tengah merantau ke wilayah-wilayah lainnya untuk tetap bersemangat untuk mengejar prestasi. Ia yakin, kesulitan ekonomi bukan menjadi pengganjal untuk terus bisa berprestasi.
“Sesulit apapun kita sekarang, Kalau kita berusaha sungguh-sungguh pasti terpakai kuncinya konsisten saja dan tetap berusaha bagaimanapun sulitnya,” tandasnya. (Ris)