Peristiwa

Terungkap Motif Tiga Pelaku Bunuh Pria di Setu, Sakit Hati dan Hutang

Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya mengungkap motif dari tiga pelaku yang membunuh pria berinisial AS (43) di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya mengungkap motif dari tiga pelaku yang membunuh pria berinisial AS (43) di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi pada bulan Juni 2024 lalu.

Twedi mengungkapkan, bahwa tiga pelaku yang berinisial J, SN, dan HP ini membunuh korban karena sakit hati. Diketahui, dua pelaku yang berinisial J dan SN ini mempunyai hubungan keluarga dengan korban. Sedangkan, pelaku HP merupakan kekasih dari anak korban.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Menurut keterangan, istri korban ini ada beberapa hutang ke temen-temannya, korban tidak bersedia untuk melunasi. Dikasih nafkah juga menurut dia (pelaku) tidak cukup. Kemudian kalo anaknya udah pacaran bertahun-tahun tapi tak kunjung dikasih restu untuk menikah oleh korban,” kata Twedi saat konferensi pers, Senin, 22 Juli 2024.

Kapolres mengungkapkan, ketiga pelaku ini membunuh korban dengan cara mencekik dan memukul korban menggunakan helm.

“Pelaku melakukan pencekikan ke korban kemudian melakukan pemukulan kepada korban menggunakan helm. Mencekik dan memukul sehingga korban meninggal dunia,” jelas Kapolres.

Sebelumnya, ketiga pelaku ini juga sudah mencoba melakukan pembunuhan terhadap korban sebanyak dua kali. Namun, aksi percobaan pembunuhan itu gagal.

“Ketiga pelaku sudah merencanakan melakukan pembunuhan terhadap si korban. Ini terjadi dua minggu sebelum kejadian bulan Juni. Namun, gagal. Jadi pelaku ini mengoplos minuman susu soda milik korban dengan cairan detergen sabun cucian,” paparnya.

Atas perbuatannya, ketiga tersangka dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 44 Ayat 3 Jo Pasal 5 UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 351 Ayat 3 Jo Pasal 55 dan 56 KUHP. Ancaman hukuman yang dihadapi termasuk hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara hingga 20 tahun.

Peristiwa

“Menurut keterangan warga sekitar, api diduga berasal dari korsleting listrik di rumah kontrakan yang dihuni oleh Bapak Heri, seorang pegawai dealer Honda, pada saat kejadian, rumah kontrakan tersebut dalam keadaan kosong karena penghuninya sedang bekerja,” kata Haryanto dikutip Bekasiguide.com, Rabu 22 Oktober 2025.

Peristiwa

“Jadi memang motifnya atau penganiayaan terhadap korban. Korban yang sebenarnya satu sekolahan sementara kita masih mendalami motif utamanya apa karena mereka satu sekolahan,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa dikutip Bekasiguide.com, Selasa 21 Oktober 2025.

Peristiwa

“Jadi memang bermula dari polsek Cikarang Utara mendapatkan informasi tentang adanya satu orang masyarakat yang terjatuh atau tergeletak dengan posisi luka, kemudian anggota polsek membawa korban tersebut atau FA dan ternyata sesampai di rumah sakit dinyatakan korban yang meninggal dunia,” kata Mustofa dikutip Bekasiguide.com, Selasa 21 Oktober 2025.

Peristiwa

“Kronologinya jadi pada tanggal 24 November 2017, konsumen ataupun korban telah mengikat perjanjian pembelian tanah kavling pada proyek Suila tahap 2 Blok C1 nomor 45 seluas 75 meter persegi. dengan angsuran selama 60 kali per bulan adalah 864.000 dengan syariah. Kemudian pelaku berdalih jika cicilan mencapai 70% akan dibuat AJB lanjut di proses SHM-nya,” kata Kapolres dikutip Bekasiguide.com, Senin 20 Oktober 2025.

Exit mobile version