Peristiwa

Mayat Pria Yang Kepalanya Terbungkus Karung Ternyata Pegawai TPST Bantargebang

Kapolsek Bantargebang, AKP Ririn Sri Damayanti.

Kapolsek Bantargebang, AKP Ririn Sri Damayanti mengungkapkan pekerjaan dari pria bernama Waryanto (51) yang ditemukan tewas mengambang dengan kondisi kepala terbungkus karung dan tangan kaki terikat di Ciketing Udik Bantargebang Kota Bekasi pada Rabu (17/7/2024) kemarin.

Kapolsek mengungkapkan, bahwa korban sehari-harinya bekerja sebagai petugas kebersihan di TPST bantargebang. Disana, korban bertugas untuk melakukan pembersihan dan pemeliharaan rumput di kebun.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Alhamdulillah identitas sudah kami temukan, almarhum adalah pegawai dari TPST sini namanya pak Wariyanto dan informasi beliau sudah lama bekerja di TPST sini biasanya bersih-bersih potong rumput ,” kata Kapolsek saat diwawancarai di lokasi, Kamis, 18 Juli 2024.

Kapolsek menyatakan, korban sempat tidak masuk kerja pada Selasa (16/7/2024). Beberapa rekan korban juga sempat menanyakan dan mencari keberadaan korban, namun keesokan harinya korban ternyata sudah ditemukan tewas mengambang.

“Kami sempat mendapat keterangan dari hasil yang kami kumpulkan, ada yang menyampaikan Senin malam, di hari Selasa korban sudah tidak masuk kerja dan hari Rabu ditemukan sudah meninggal,” jelasnya.

Kini, jasad korban telah berada di RS Polri Kramat Jati guna untuk dilakukan otopsi.

“Keluarga sementara ke Kramat Jati karena mau di otopsi hari ini,” tutupnya.

Peristiwa

“Kejadian pertama kali pada pertengahan bulan September 2023 sekira pukul 22.00 WIB awalnya tersangka pulang dari tempat kerjanya di daerah Jatisampurna, Kota Bekasi menuju ke kontrakan (TKP) yang mana saat itu hanya ada korban di kontrakan yang sedang tiduran terlentang di kasur sambil memainkan handphone,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi kepada media pada Jumat, 14 Maret 2025.

Peristiwa

“Sementara ini, kami perintahkan untuk tidak beroperasi atau tutup. Mereka juga harus melengkapi perizinan yang diperlukan. Selain itu, kami telah melaporkan temuan ini ke Satpol PP Kota Bekasi, Camat Bekasi Barat, serta Polsek Bekasi Barat untuk tindakan lebih lanjut,” kata Adi.

Peristiwa

“Memang kelas 12 itu awal schedule itu hari ini, tapi dengan kondisi musibah banjir kita meminta tolong untuk di reschedule karena alasannya kondisi masih yang kurang lebih baru 30%, kita bisa beberapa barang masukin ke ruangan,” kata Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 21 Bekasi, Lala Kardasih.

Exit mobile version