Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengusulkan pemerintah pusat tidak hanya menyoroti soal impor barang bekas ilegal, yang disebut merusak pasar UMKM.
Menurutnya, rusaknya pasar UMKM juga karena faktor impor tekstil dari Tiongkok yang harganya terlalu murah.
“Jadi tidak hanya barang bekas yang ditindak saran saya impor barang yang terlalu murah itu harus dipikirkan supaya industri tekstil dan UMKM bisa bersaing di negeri sendiri,” kata Ridwan, di Bekasi, Rabu (29/03/2023).
Selain merusak pasar UMKM, Ridwan Kamil menyebut, barang-barang murah asal Tiongkok juga membuat inflasi meningkat.
“Ya udah saya sampaikan harus kombinasi menyelesaikan masalah ini yang dianggap mengganggu UMKM dan juga impor tekstil dari tiongkok ya yang membuat inflasi tinggi dan membuat problem dengan UMKM,” kata Dia.
Diketahui sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) memusnahkan 7.363 Ball Press senilai Rp80 Miliar di Tempat Penimbunan Pebaean (TPP) Bea Cukai, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/03/2023).
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut, pasar UMKM di Indonesia 31 persennya sudah dikuasai oleh bisnis pakaian bekas impor.
Oleh sebab itu, pihaknya akan tegas memberantas bisnis Ball Press pakaian bekas ilegal.
“Jadi ini sudah 31% itu bukanlah lampu kuning lagi tapi lampu merah sudah, Kalau tidak dimusnahkan UMKM kita tidak karuan, karena yang ilegal ini tidak bayar pajak,” ujarnya.