BEKASI- Pemerintah Kota Bekasi menyebut bahwa pelayanan kesehatan kekurangan layanan cuci darah atau hemodialisa.
Plt. Wali Kota Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, kurangnya layanan cuci darah atau hemodialisa terutama untuk anak di bawah 30 kilogram.
“Nah hari ini kita belum memiliki alatnya untuk anak yang dibawah 30 kg,” kata Tri, Senin (24/10/2022).
Tri mengatakan, pihaknya kini tengah mengupayakan terkait kekurangan layanan hemodialisa tersebut.
“Kini sedang dibicarakan apakah kita akan menggunakan mekanisme anggaran untuk kemudian kita membeli alat tersebut. Jadi upaya bagaimana menghindari kematian sebetulnya atau vitalitas,” ujarnya.
Selain kekurangan layanan hemodialisa, Tri juga mengaku Kota Bekasi juga kekurangan dokter spesialis terkait penanganan kasus gagal ginjal akut misterius.
“Dokter kita pun juga yang secara spesifikasi menangani itu (gagal ginjal akut misterius) sangat terbatas,” ucapnya.
Akibatnya, dikatakan Tri, dokter yang secara spesifik tidak menangani penyakit gagal ginjal akut misterius juga diminta untuk menangani kasus tersebut.
“Untuk itu kita sedang meminta kepada Kemenkes ada upaya-upaya misalnya dokter yang tidak secara spesifikasi menangani itu juga bisa ikut menangani,” pungkasnya. (Mae)