Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Tiga Belas Lapak Rumah Pemulung Kebakaran

×

Tiga Belas Lapak Rumah Pemulung Kebakaran

Sebarkan artikel ini
Petugas Pemadam Kebakaran sedang melakukan pemadaman api. (Poto:Istimewa)

BEKASI- Sebanyak Tiga belas lapak pemulung di Jalan Ciketing Sumur Batu RT 01 RW.03 kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang kebakaran, diduga berasal dari korlesting listrik dari alat penanak nasi, Senin (18/04) malam.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin mengatakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 19.55WIB. Pihaknya mendapatkan laporan dari warga sekitar mengenai kejadian kebakaran di sana.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Kemudian dari adanya laporan tersebut, kami segera tindak lanjut. Dengan mengerahkan sebanyak 5 Unit Mobil Pemadaman Kebakaran untuk melakukan proses pemadaman api,” ujar Aceng melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (19/04) pagi.

Ia menjelaskan, setibanya petugas dilokasi, langsung melakukan proses pemadaman api disana.

“Kemunculan api disinyalir berasal dari korsleting listrik mejicom hingga mengeluarkan api dan membuat api membesar hingga tidak dapat dikendalikan,” ucapnya.

BACA JUGA : https://bekasiguide.com/2020/09/12/kadis-damkar-kota-bekasi-tidak-mengerti-prioritas-program-kerja/

Api dapat dipadamkan sekira pukul 20.35 WIB. Kemudian dari insiden ini sebanyak 13 lapak rumah semi permanen pemulung turut terdampak. Tidak terdapat korban jiwa.

Namun, kerugian material ditaksir capai puluhan juta rupiah. Akibat kejadian, 39 orang mengungsi ke tempat yang lebih aman pasca kebakaran tersebut.

“Kerugiannya capai Rp50 Juta dan kondisi sekitar lokasi juga sudah dalam keadaan hijau terkendali,” tandasnya. (bams/infobekasi.co.id)

Example 120x600
Peristiwa

“Jadi truk tangki yang dikendarai IS ini ingin balik arah menuju arah utara. Kemudian datang dari arah Selatan menuju utara Kendaraan Hino Bus Kita dan kemudian terjadi benturan kecelakaan lalulintas mengakibatkan masing-masing kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan,” kata Suwandi.

Peristiwa

“Jadi kronologisnya diawali dengan adanya surat permohonan partisipasi atau proposal yang ditandatangani oleh M Ketua Ormas GMBI Kecamatan Bantar Gebang ditandatangani tanggal 3 Maret, kemudian hari Senin tanggal 17 Maret, mereka berkumpul dan sepakat untuk berkeliling untuk menyerahkan ke pihak perusahaan,” kata Binsar.