Politik

Ratusan Warga Tanda Tangani Petisi Tolak Pansus 31 Soal KS

Syahrul Ramadhan, Koordinator aksi, tanda tangani petisi tolak Pansus 31 DPRD Kota Bekasi soal integrasi Kartu Sehat (KS) ke BPJS Kesehatan, Sabtu (18/05).

BEKASI- Rumusan Pansus 31 DPRD Kota Bekasi soal integrasi Kartu Sehat (KS) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan yang dibacakan fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di sidang Paripurna pada Rabu (15/05) malam berbuntut panjang. Ratusan warga menolak keras rumusan tersebut dengan menanda tangani petisi pada Sabtu (18/05) sore di Hutan Kota, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.

Syahrul Ramadhan, Koordinator aksi mengatakan, aksi penanda tanganan petisi dilakukan untuk menolak integrasi yang telah dirumuskan Pansus 31 DPRD Kota Bekasi soal KS ke BPJS Kesehatan.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Ia mengungkapkan, peserta aksi yang hadir membubuhkan tanda tangan di spanduk putih, sebagai bukti penolakan keras atas rumusan Pansus 31 DPRD Kota Bekasi.

“Jangan kebiri KS. KS itu penting bagi masyarakat, terlebih masyarakat kecil,” tegas Syahrul yang juga koordinator aksi ini kepada awak media pada Sabtu (18/05).

Pria yang akrab disapa Buluk ini mengatakan, sesuai dengan rekomendasi yang disepakati Partai Politik (Parpol) yang tergabung dalam Pansus 31 DPRD Kota Bekasi, Fraksi PKS telah menciderai rakyat Kota Bekasi lantaran membacakan secara beda keputusan Pansus 31 mengenai KS.

“Padahal banyak juga kader PKS yang memiliki KS. Masa Fraksi PKS menciderainya,” celetuk Buluk.

Lebih lanjut, Buluk mempertanyakan Fraksi PKS, apakah ini yang digadang-gadangkan partai milik rakyat. Namun, tidak berpihak kepada rakyat. Pembacaan yang dilakukan fraksi PKS menjadi sebuah kontra ditengah masyarakat. Terlebih, PKS akan menggratiskan pajak kendaraan jika menjadi partai pemenang.

“Masyarakat Kota Bekasi lebih menikmati kesehatan gratis dibanding pajak kendaraan gratis yang belum jelas realisasinya. Ini sudah tidak berpihak, apalagi kepada rakyat kecil,” kata dia. (tnc)

Politik

“Saya tentu saja mendukung beliau, saudara Lukman Hakim atau Bang Alex menjadi ketua PAN Kota Bekasi. Karena kenal dari kecil, satu sekolah bahkan satu kelas. Jadi saya tahu betul sifatnya, sepak terjangnya. Dan saya yakin beliau layak dan pas untuk memimpin PAN Kota Bekasi,” ujarnya dikutip bekasiguide.com pada Jumat 05 Desember 2025.

Politik

“Dengan segala kerendahan hati, kegiatan Pesona Nusantara Bekasi Keren yang sedianya diselenggarakan pekan ini resmi ditunda hingga waktu yang akan diinformasikan kembali. Keputusan ini kami ambil sebagai bentuk keprihatinan dan empati terhadap saudara-saudara kita di beberapa wilayah tanah air yang sedang menghadapi musibah,” tulis Tri Adhianto dikutip bekasiguide.com, Kamis 04 Desember 2025.

Politik

“Kita minta rincian real dari penggunaan pemodalan yang diberikan pemerintah kota. Kita akan rapat ulang dengan BUMD terkait untuk melihat secara detail penggunaan Rp5 miliar ini. Jika mereka tidak mampu memberikan rincian nilai tersebut, bukan tidak mungkin kita cancel penyertaan modal tahun berikutnya,” tegas Arif kepada wartawan termasuk bekasiguide.com, Kamis 04 Desember 2025.

Politik

“Polemik camat Medan Satria ini jelas menunjukkan ada yang tidak beres dalam proses rotasi-mutasi. Wali kota harus bertanggung jawab karena keputusan pengangkatan pejabat berada di tangan kepala daerah. Tidak boleh rekam jejak berat seperti kasus narkoba terlewat begitu saja,” ujar Kamil dikutip bekasiguide.com, Rabu 03 Desember 2025.

Politik

“Hari ini masih banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa kuota itu sudah menjadi kebutuhan primer. Banyak anak tidak punya kuota, padahal internet itu sumber informasi. Karena saya turun langsung ke masyarakat, saya tahu ini masalah serius,” ujar Samuel kepada wartawan termasuk bekasiguide.com pada Rabu 03 Desember 2025.

Exit mobile version