DEPOK– Kegagalan hari ini bukanlah berarti kegagalan esok hari. Dan, hidup adalah perjuangan. Semboyan itu tepat kiranya disematkan kepada Prada Agung Cahyadi Wira, anggota TNI dari Satuan Yonif Mekanis 201/ Jaya Yudha, Gandaria, Jakarta Timur.
Ditengah melaksanakan tugas menjadi Anggota Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke 103 di Kota Depok, Prada Agung Cahyadi Wira, berbagi cerita bagaimana dirinya bisa menjadi anggota TNI dengan pasangan suami istri (Pasutri) Dadang Iskandar (62) dan Dalila (48), warga Cipayung, Kota Depok.
Di atas balai bambu di depan deretan rumah warga di Cipayung, Depok, ketiganya tampak asyik berbincang. Sesekali senyum dan tawa hinggap di ekspresi wajah mereka. Meski seharian berjibaku mengangkat lumpur dan tanah yang mengendap di aliran Sungai Baru di tengah pemukiman warga dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke 103 di Kota Depok, Prada Agung kelihatan segar dan menikmati perbincangannya malam itu.
“Sebelumnya, saya ucapkan terimkasih kepada warga di sini yang sangat menyambut baik kami Satgas TMMD. Kami sudah seperti dianggap keluarga,” kata Prada Agung mengawali perbincangan pada Jumat (19/10/2018) malam.
Saat Pasutri itu menanyakan bagaimana Agung bisa menjadi anggota TNI, wajah Agung menjadi berseri. Agung pun menjawab ; “Saya mendaftar masuk TNI dari Palembang. Saya besar di sana,” kata Agung yang saat ini bertugas di Satuan Yonif Mekanis 201/ Jaya Yudha, Gandaria, Jakarta Timur.
“Ayah saya juga anggota TNI. Makanya saya dari kecil bercita-cita menjadi anggota TNI,” ungkap Agung.
Dadang dan Dalila makin tampak antusias mendengar cerita Agung. Menurut Agung setelah dirinya lulus SMA pada 2015, ia langsung mendaftar masuk TNI. “Namun gagal,” kata Agung.
Agung melanjutkan ceritanya, di tahun berikutnya, ia kembali mencoba peruntungannya mendaftar anggota TNI. “Tapi gagal lagi untuk kedua kalinya. Saya tidak menyerah karena keluarga mendukung dan tetap mendaftar lagi tahun berikutnya,” kata Agung. Namun, kata Agung, kali ketiga pun, ia masih juga gagal diterima menjadi anggota TNI.
Keputusasaan untuk meraih cita-citanya menjadi anggota TNI kerap hinggap di kepalanya dan membayangi dirinya. Dengan tekad yang kuat, Agung kembali mendaftar untuk keempat kalinya. Kali ini ia berhasil.
“Alhamdulillah, setelah tiga kali gagal mendaftar jadi anggota TNI, akhirnya saya berhasil juga,” kata anak dari pasangan Mujianto dan Sutrisni ini.
Usai mendengar cerita Prada Agung, Dadang Iskandar mengatakan, keberadaan prajurit TNI ditengah-tengah warga adalah hal baru dan unik bagi mereka. “Dari cerita Prada Agung terasa sekali kalau dia itu orang yang gak mau putus asa dan punya tekad kuat,” katanya.
Sebab, Prada Agung diketahui tiga kali gagal mendaftar menjadi anggota TNI namun tak putus asa. Ia akhirnya berhasil setelah mendaftar yang keempat kalinya. “Kami bangga punya prajurit TNI yang tak kenal menyerah dan putus asa,” kata dia.
Untuk diketahui, saat ini Prada Agung ditugaskan menjadi anggota Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke 103 di Kota Depok sejak 16 Oktober 2018 lalu. Ini artinya Agung bersama 89 anggota TNI Satgas TMMD ke 103 akan melakukan pembangun fisik di Kota Depok. Di kecamatan Cipayung melakukan normalisasi Sungai Baru dan pengerasan Jalan Lembah Griya hingga 15 November mendatang.(BK)