Pemerintah Kota Bekasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang early warning system atau sistem peringatan dini banjir di wilayah rawan, salah satunya di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Sistem ini dipasang sebagai langkah perlindungan bagi warga, terutama kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak, agar memiliki waktu lebih awal untuk bersiap dan menyelamatkan diri sebelum banjir meluas.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menjelaskan, sistem peringatan dini tersebut menggunakan teknologi yang lebih maju. Tidak hanya mendeteksi ketinggian air, alat ini juga mampu membaca kecepatan aliran air melalui pengolahan data berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Dengan adanya informasi awal, masyarakat bisa lebih siap, mengamankan harta benda, serta merapikan dokumen-dokumen penting. Yang paling utama, jangan sampai orang tua dan anak-anak tertinggal saat banjir datang,” ujar Tri dikutip Bekasiguide.com, Senin 15 Desember 2025.
Sistem ini akan memberikan peringatan suara ketika terdeteksi adanya kenaikan debit air di wilayah hulu, seperti di kawasan Sentul. Alarm tersebut diharapkan menjadi sinyal bagi warga di wilayah hilir untuk segera melakukan langkah antisipasi.
Langkah ini juga diambil sebagai evaluasi dari peristiwa banjir sebelumnya, di mana masih ditemukan warga yang terjebak di atap rumah akibat keterlambatan evakuasi.
“Sistem ini membuat masyarakat untuk lebih bersiap diri dan menjangkau untuk mengamankan, ya, baik harta. Kemudian juga merapikan surat-surat yang berharga. Termasuk terkait dengan penyelamatan anak-anak, jangan sampai kemudian masih ada orang tua, anak-anak yang ketinggalan karena itu yang selalu terjadi,” kata Tri.
Meski pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya penanggulangan, seperti pengurukan dan normalisasi, cuaca ekstrem dinilai semakin sulit diprediksi. Karena itu, kesiapsiagaan warga menjadi faktor penting dalam mengurangi dampak bencana.
BNPB bersama pemerintah daerah berharap, keberadaan early warning system ini dapat menekan potensi korban jiwa dan meminimalkan risiko fatalitas saat bencana banjir terjadi.
