Ahli Quran, termasuk di dalamnya, para penghafal Alquran, itu menjadi ‘Sufaraullah’, para duta-duta khusus Allah. Maka, mereka pasti dijamin oleh Allah.
“Dan keajaiban ‘jaminan’ Allah yang paling ringan itu adalah masalah rizki. Pasti,” kata KH. Jamalullail, Almuhaddits Bekasi, Sabtu, 15 November 2025.
Menurutnya, Rasulullah SAW sudah menyampaikan jaminan tersebut. Bahwa pecinta Alquran, termasuk penghafal Alquran, mereka ‘ahlullah’ yang mendapat posisi khusus di hadapan Allah. Maka, berbahagialah para orangtua yang saat ini anak-anaknya tengah berjuang menghafalkan Alquran.
Alquran itu mukjizat. Jika dia ada dalam dada seseorang, maka mukjizat itu pasti akan terlihat. Dan keajaiban yang paling terkecil itu, adalah masalah rejeki. Para penghafal quran tak perlu risau akan rizki yang akan diberikan oleh Allah kepadanya. Rizki keuangan atau pun kesehatan, atau apa pun akan mudah diraihnya.
“Jika ada orang hafal quran, tetapi kemudian rizkinya ‘ngeblangsak’, maka dipastikan Alqurannya tidak dijaga,” katanya.
Ini, kata Pengasuh PP Fathul Baari Indonesia ini, bicaranya pasti. Bukan lagi bicara ‘mudah-mudahan’ atau ‘semoga’.
Jadi bapak-ibu, berbahagialah. Kalau saat ini ada anak yang belajar menghafal Alquran, terus dorong dan semangati. Kemudian nanti tinggal menjaga hafalannya melalui murojaah yang istiqomah.
Dan keberkahan Alquran itu sudah yang tahu, sehingga tidak lagi menjadi keraguan.
Tasyakuran khatmil quran di Insan Muttaqien, Setu, ini digelar yang kelima. Puluhan santri dan juga siswa SD-SMP di lembaga pendidikan tersebut diwisuda hafal Alquran 1 sampai 20 juz.
Ust, M. Faishol Illahiy Alhafidz, Direktur Ma’had Insan Muutaqien, mengatakan para santri yang diwisuda sudah melalui proses simaan hafalan. Sehingga, hafalan mereka bukan ‘kaleng-kaleng’.
Ust. Muhammad Asyraf, Ketua Panitia Pelaksana, mengatakan pelaksanaan tasyakuran diawali dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan ini rutin dilakukan.
