Peristiwa

Warga Korban Banjir di Sukatani Nangis Gegara Tak Tersentuh Bantuan

Aminah (50) mengalami tekanan psikologis usai rumahnya terendam banjir di Sukatani Kabupaten Bekasi.

Banjir yang melanda permukiman warga di Desa Sukaamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi membuat sejumlah warga menderita.

Peristiwa banjir ini disebabkan oleh tanggul Kali Srengseng Hilir jebol. Sehingga, air langsung masuk mengaliri rumah warga.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Salah satu warga yang bernama Aminah (50) menangis karena rumahnya tergenang air setinggi 70 meter. Saat banjir tiba, ia bersama keponakannya harus mengungsi ke rumah saudaranya hingga harus tidur di area garasi.

“Makanya kata saya Ya Allah, udah hidup susah, dibanjirin. Pikiran udah kemana gitu. Makanya saya lagi banjir, waktu saya nginep di rumah saudara itu, kenyang nangis gue udah kayak gembel tidur di garasi mobil,” kata Aminah dikutip Bekasiguide.com, Selasa 4 November 2025.

Selama banjir melanda, ia mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Padahal, ia sangat berharap aparat desa setempat bisa memberikan bantuan logistik berupa makanan atau uang tunai untuk meringankan bantuan.

“Ga ada bantuan, saya mah demi Allah, ga ada Mie satu pun ga ada. Apalagi kesebutnya uang, neng Ga ada, saya mah,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan proyek pembangunan tanggul dan upaya normalisasi Kali supaya bencana banjir tidak kembali menggenangi rumah warga.

“Ya, neng, pengennya diberesin cepet-cepet biar saya bisa kembali ke kontrakan , kalau ga kebanjiran kan tenang begitu, usaha-usaha saya. Ya, kalo lancar mah kan enak, begitu. Baru ini ibu ngalamin kebanjiran juga selama tinggal di Sukatani,” tutupnya.

Peristiwa

“Lokasinya di persawahan, medannya lumpur, dan aksesnya hanya jalan setapak. Posisi buaya ada di tengah sawah, jadi kami cukup was-was karena dikhawatirkan bisa menyerang,” kata Aliyudin dikutip Bekasiguide.com, Rabu 24 Desember 2025.

Exit mobile version