Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Harapan Baru, di bawah koordinasi Polres Metro Bekasi Kota resmi menggelar uji coba perdana sekaligus uji coba menu (test food) pada Selasa 28 Oktober 2025.
Kegiatan uji coba ini mencakup peninjauan dapur, peralatan masak, kesiapan relawan dan chef, pengambilan sampel makanan, serta pengecekan sertifikat higienis yang dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Ya, hari ini kan kita laksanakan uji coba menu makan bergizi gratis SPPG harapan baru. Kemudian juga disini nanti kita akan melihat kesiapan dari relawan yang sudah melakukan masak, kemudian juga nanti bagaimana cara membersihkan ompreng, bagaimana mengelola makanan siap saji dan lain sebagainya,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.
Kapolres mengatakan progres pembangunan SPPG ini telah mencapai 100 persen dan ditargetkan mulai beroperasi awal Desember 2025.
“Kalau Bekasi Utara ini, kalau bangunan sudah 100 persen. Tetapi kami kemarin juga masih mendapatkan asistensi dari Polda untuk perbaikan di beberapa hal Antara lain kaitan dengan lantai harus digunakan epoksi kemudian kaitan dengan pengelolaan limbah, kemudian letak tata ruang, dan lain sebagainya,” kata Kapolres.
Nantinya, layanan pemenuhan gizi akan diberikan kepada siswa sekolah, ibu menyusui dan ibu hamil. Hingga saat ini, pihaknya masih terus menghitung jumlah penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di sekitaran dapur.
“Kalau sasaran penerima kita terus mengupdate, sesuai dengan arahan dari BGN distribusi ini kepada sekolah-sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA maupun SMK. Selain itu ada juga yang kepada ibu hamil, ibu menyusui maupun balita, itu nanti yang terdekat terlebih dahulu yang mendapatkan manfaatnya kemudian baru nanti meluas ke daerah-daerah yang lain,” jelasnya.
Sementara itu ke depan, rencananya dapur SPPG Harapan Baru ini akan menyasar lebih dari 3 ribu porsi makanan secara bertahap.
“Setelah SPPG dinyatakan siap operasional itu dimulai dari 1.000 porsi. Nanti minggu kedua naik 1.500 sampai nanti pada tahap maksimal di 3.000. Ketika sudah mencapai 3.000 porsi dan dinyatakan SPPG tersebut layak untuk memberikan menghasilkan menu, baru nanti berjalan secara operasional,” tutupnya.
