Badan Karantina Indonesia (Barantin) merayakan Puncak Hari Peringatan Ulang Tahun (HUT) ke-148 yang digelar di Lapangan Upacara Pusat Pengembangan SDM KHIT, Jalan Raya Setu, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Senin 20 Oktober 2025.
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean mengatakan selama 148 tahun, Barantin telah menjadi lembaga karantina yang telah hadir, tumbuh, dan berkontribusi nyata dalam menjaga kedaulatan negeri ini, melindungi sumber daya alam hayati Indonesia dari ancaman penyakit hewan menular dan organisme pengganggu tumbuhan, serta menjamin keamanan hayati dan kesehatan masyarakat.
“Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa hari ini kita memperingati 148 tahun kegiatan karantina di Bumi Pertiwi kita, tadi, di acara saya tadi itu jelas bahwa terkait dengan pencegahan penyakit tadi itu baik itu yang akan masuk ke Indonesia ataupun keluar ke Indonesia kita pastikan itu bebas penyakit semua komoditi,” kata Sahat dikutip Bekasiguide.com, Senin 20 Oktober 2025.
Selain itu, Sahat menyatakan, Badan Karantina Indonesia telah dapat mengendalikan jumlah kenaikan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak.
“Tadi penyakit tadi itu, penyakit PMK misalnya, mulut dan kuku, kalau kita lihat sekarang sudah melandai nih. Ya kan, sudah melandai. Apalagi ketika lebaran haji kemarin itu, kita benar-benar ketat. Tidak kita izinkan masuk sapi-sapi dari daerah yang mewabah ke daerah yang tidak mewabah,” jelasnya.
Badan Karantina juga mendukung ekonomi pertumbuhan ekonomi negara dengan memusnahkan barang hasil impor yang terdekteksi penyakit berbahaya karena itu sangat merugikan negara.
“Karantina mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk yang ekspor itu. Banyak komodi-komodi yang memang wajib periksa karantina, kita melakukan pemusnahan ratusan, Itu yang masuk ke karena kita periksa ada penyakitnya dan itu sangat merugikan negara,” ungkap dia.
Sahat mengajak seluruh insan Karantina Indonesia untuk menjadikan momentum Hari Karantina ke-148 ini sebagai saat untuk berbenah, bersemangat, dan berkomitmen. Mari kita jadikan nilai-nilai kompeten, unggul, amanah, dan tangguh bukan sekadar semboyan, tetapi napas dalam setiap langkah pengabdian. Kita tunjukkan kepada bangsa bahwa Karantina Indonesia siap menjaga negeri dengan profesionalisme, dedikasi, dan semangat pelayanan yang tulus kepada masyarakat.