Harapan warga Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, untuk memiliki kendaraan ambulans sendiri masih belum juga terwujud. Sudah tiga tahun berturut-turut, mulai 2023 hingga 2025, pengajuan bantuan mobil ambulans dari pemerintah tetap berujung nihil.
Mulyadi, Ketua RW 01 Kelurahan Teluk Pucung, mengaku lelah dengan proses panjang yang seolah tak berujung. Berbagai upaya sudah dilakukan, mulai dari membuat proposal resmi hingga mendatangi kantor kelurahan, kecamatan, hingga Dinas Kesehatan. Namun, hasilnya tetap tak ada kejelasan.
“Kita udah tiga kali, tiap tahun ngajuin mobil ambulans, tapi gak pernah dapet. Disuruh bikin proposal, ya kita bikin. Ke TU Setda Kelurahan, Kecamatan, Dinkes juga udah dikasih proposalnya. Tapi ya gitu, mobilnya gak dikirim-kirim, cuma diminta proposalnya doang,” keluh Mulyadi, Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya, kebutuhan ambulans di lingkungannya sangat mendesak. Warga kerap kesulitan membawa orang sakit ke rumah sakit, terutama pada malam hari ketika akses kendaraan umum terbatas.
Tak hanya lewat jalur pemerintahan, Mulyadi bahkan mencoba mengajukan bantuan melalui jalur politik. Tahun 2023, ia sempat menitipkan aspirasi itu melalui salah satu anggota DPRD Kota Bekasi. Namun hasilnya tetap sama tidak ada tindak lanjut.
“Waktu tahun 2023 kita ajukan juga lewat dewan Rasnius, tapi gak terealisasi juga,” ujarnya dengan nada kecewa.
Warga berharap pemerintah kota benar-benar mendengar aspirasi mereka. Ambulans yang diimpikan bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi kebutuhan darurat warga Teluk Pucung yang kerap berjuang sendiri saat keadaan genting.
“Warga cuma pengin fasilitas yang layak buat bantu sesama. Masa sudah tiga tahun, belum juga turun?” pungkas Mulyadi.