Badan Karantina Indonesia bersama dengan jajaran Anggota Komisi IV DPR RI memusnahkan 84,6 ton bawang bombay yang terdeteksi tercemar bakteri berbahaya, Jumat 28 Februari 2025.
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat Manaor Panggabean mengatakan pemusnahan ini didasari dari hasil pemeriksaan laboraturium dan karantina yang dilakukan oleh petugas.
Diketahui, bawang bombay yang berasal dari negara Belanda ini tercemar mikroorganisme nematoda Aphelenchoides fragariae sehingga bisa membahayakan apabila dikonsumsi oleh masyarakat.
“Jadi hari ini kita melakukan pemusnahan bawang bombay dari Belanda sebanyak 86,4 ton, Bawang bombay ini kita musnahkan karena mengandung OPTK, hama penyakit namanya nematoda,” kata Sahat dikutip Bekasiguide.com, Jumat 28 Februari 2025.
Sahat menyatakan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk menyajikan bahan-bahan impor yang berkualitas dan sehat.
“Sekarang juga kita sudah mau masuk ke bulan Ramadan, kita ingin pastikan yang ada di masyarakat itu adalah komoditi-komoditi yang sehat, yang baik untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga memberikan imbauan kepada negara-negara pengimpor bahan makanan untuk selalu memberikan barang yang berkualitas.
“Kami juga sudah memberitahu kepada pihak Belanda di mana bawang bombay ini berasal, supaya ke depan dikirim barang-barang yang bagus,” tutupnya.