Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Bawaslu Kabupaten Bekasi sebut 190 TPS di 5 Kecamatan Rawan Bencana

×

Bawaslu Kabupaten Bekasi sebut 190 TPS di 5 Kecamatan Rawan Bencana

Sebarkan artikel ini
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bekasi. (Poto: Ari)

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bekasi ungkap terdapat beberapa lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan bencana pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2024 di Kabupaten Bekasi 27 November mendatang. Terdapat 190 TPS yang sebelumnya diidentifikasi memiliki riwayat wilayah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor dan gempa bumi.

“Terdapat 190 TPS yang terdapat di lima Kecamatan akan berpotensi rawan dimana indikatornya adalah wilayah tersebut rawan bencana diantaranya Kecamatan Tambun Selatan, Muaragembong, Cibitung, Sukakarya dan Tarumajaya,” kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Bekasi, Khoirudin kepada awak media, Senin, 25 November 2024.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Khoirudin juga menyampaikan untuk mengantisipasi keterlambatan proses rekapitulasi suara yang sering terjadi keterlambatan di wilayah Kecamatan Tambun Selatan, pihaknya sudah berkordinasi dengan KPU setempat. Nantinya, pihaknya akan mengawasi berlangsungnya proses perhitungan guna memastikan bahwa masalah logistik agar hal-hal yang kurang berkenan logistik untuk segera diantisipasi.

“Urusan masalah teknis KPU kita tidak mengetahuinya yang pasti kalau kita hanya mengawasi terkait masalah logistik yang turun sampai saat ini udah sampai di PPS. kalau misalnya ke kurang logistik kita selalu koordinasi jangan sampai nanti pas giliran di TPS ada yang kurang. Makanya dari sekarang kita sudah koordinasi kan dengan teman-teman KPU terkait masalah logistik agar hal-hal yang kurang itu segera diantisipasi,” sambungnya.

Pihaknya juga mencatat ada potensi mencuatnya dugaan pelanggaran pada saat pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Bekasi yang mengacu pada peta kerawanan. Menurutnya yang paling mendominasi yakni di Kecamatan Cikarang Selatan dimana calon Bupati bertempat tinggal di wilayah tersebut. Contoh kasusnya adalah persoalan isu menghina, menghasut, mengintimidasi baik kepada penyelenggara dan pemilih.

“Yang pertama kalau berdasarkan peta kerawanan kita ya ini terkait masalah menghina, menghasut, mengintimidasi baik penyelenggara memilih. Karena kita ngelihat hari ini sepertinya sudah terlalu dekat ya karena bicara calon Bupati kita yang menjadi perhatian kita semua di Cikarang Selatan karena semua kumpul di sana,” kata Khoirudin.

Namun demikian, pihaknya sudah mengingatkan kepada Petugas Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan dalam menjaga konduktivitas Pemilukada ini.

“Sebagaimana yang tadi saya sampaikan bahwa Pilkada ini bukan hanya milik penyelenggara kondusifitas terkait masalah Kabupaten Bekasi tergantung warganya,kalau warganya paham kita sama-sama orang Bekasi ya kita menjaga sama-sama kemudian mengakan sama-sama tinggal kesadaran dari masyarakat aja terkait Pilkada ini,” tandasnya.

Example 120x600
Politik

“Mengawali masa reses pertama di 2025 kali ini selain menyerap aspirasi, saya memberikan kepada lebih dari 150 peserta para ibu rumah tangga yaitu 5 bibit cabai dan terong beserta polibag lengkap dengan pupuk. Menumbuhkan ketahanan pangan di masyarakat jadi tema saya di Reses pertama 2025 kali ini,” jelasnya kepada wartawan usai mengadakan Reses di lingkungan RW.03 kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur pada Kamis, 06 Februari 2025.