Pemerintah Kabupaten Bekasi akan membangun tiga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada tahun 2025 mendatang. Upaya ini dilakukan atas keluhan masyarakat yang paling menonjol, seperti pencemaran sungai. Agar air limbah perusahaan dan domestik tidak lagi mencemari sungai, kali dan saluran irigasi yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Selain normalisasi di tahun depan kita sudah menganggarkan untuk pembangunan IPAL-IPAL. Ada yang didekat lippo cikarang, kemudian di mega regency dan titik disekitar Cilemahabang,” terang Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi saat meninjau normalisasi kali Cilemahabang di Cikarang Utara, Senin, 30 September 2024.
Dengan adanya IPAL yang ditempatkan di hulu dan hilir sungai rawan itu dapat memantau kualitas air. Agar air terjaga dan lebih baik dari sebelumnya.
“Kalau sudah ada pengolahan IPAL, diharapkan air yang keluar dari IPAL, airnya bisa terjaga, mudah-mudahan lebih baik dari kondisi sekarang ini yang banyak sedimentasi,” tambahnya.
Sejak penetapan status Tanggap Darurat Bencana (TDB) pada 30 Agustus lalu, Pemerintah Kabupaten Bekasi gencar melakukan normalisasi sungai. Hingga saat ini, normalisasi masih dilakukan di wilayah Utara, mulai dari Cikarang Utara, Karangbahagia, Sukatani, Sukawangi, Tambelang, Cibitung, Tambun Utara hingga Cabangbungin.
“Kita bersatu padu untuk menjaga lingkungan kita supaya kali sungai atau saluran air benar-benar baik seperti program citarum harum ya. Kita harapkan kali, sungai yang ada di wilayah kabupaten bekasi kualitas airnya baik. Ditempat lain sudah hampir 100 persen, itu dibuktikan dengan adanya air sudah masuk ke area persawahannya petani sudah bisa nandur dan sebagainya,” tambahnya.
Salahsatunya pada sungai Cilemahabang, normalisasi itu dilakukan sepanjang lima kilometer yang membentang di Desa Waluya hingga Desa Karangraharja, Cikarang Utara sejak beberapa hari lalu. Sungai itu berada ditengah pemukiman warga dan menjadi salah satu tumpuan pengairan para petani hingga sumber air baku.
“Sudah dimulai dari Puri Nirwana Residence kemudian sampai Desa Waluya nanti sampai pintu air cilemahabang. Kali cilemahabang belum pernah di normalisasi. Tahun ini kita lakukan normalisasi, kemudian penertiban jembatan-jembatan kayu atau manual yang sekiranya mengganggu aktifitas alat-alat berat ini,” kata Dedy.
Dedy, menargetkan penyelesaian normalisasi beberapa sungai di Kabupaten Bekasi rampung pada akhir Oktober 2024 mendatang. Target itu disesuaikan dengan masa transisi bencana kekeringan yang ditetapkan sejak Jumat 27 Oktober 2024 lalu.
“Jadi 26 Oktober Kita upayakan semuanya sudah sesuai pencapaian target 100 persen,” tandasnya.