Pendidikan

Bentuk Karakter Islami, Siswa SMKN 6 Gencar Tadarus dan Shalat Dhuha 

Bulan ramadhan rupanya benar-benar dimanfaatkan betul oleh siswa SMKN 6 Kota Bekasi untuk memperdalam islam serta melakukan kegiatan yang membawa keberkahan serta pahala dari Allah SWT.

Seperti yang diutarakan Kepala SMKN 6 Kota Bekasi, Hari Wibowo, mengisi bulan ramadhan serta membentuk karakter siswa yang berakhlakul karimah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, siswa dibekali dengan ilmu atau wawasan keislaman melalui kegiatan pesantren ramadhan.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Jadi, siswa diajak untuk memperdalam pengetahuan serta wawasan keislamannya melalui kegiatan pesantren ramadhan,” tutur Hari, Senin 18 Maret 2024.

Selain dibekali melalui teori, para siswa SMKN 6 Kota Bekasi juga diajak mengkaji kitab Al-Qur’an secara rutin serta melaksanakan shalat dhuha.

“Bukan hanya sebatas teori saja yang mereka dapatkan, kajian agama melalui Al-Qur’an, agar bukan hanya diucapkan saja secara lisan, namun juga diyakini dalam hati dan diamalkan melalui perbuatan,” terangnya.

Hari menekankan, kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut mampu menjadi sebuah pembelajaran bagi siswa bukan hanya memperdalam pengetahuan agamanya saja, melainkan juga membentengi diri mereka dari hal-hal negatif.

“Siswa diharapkan juga memiliki bekal yang positif serta benteng dari hal-hal yang negatif,” tutup Hari.

Metropolitan

“Data yang kami ada, ada 114 ya. Jadi perinciannya untuk SD itu di Kabupaten Bekasi ada 45, kota Bekasi 45, totalnya ada 90. Kemudian sekolah luar biasa itu di Kabupaten Bekasi ada 2, kota ada 5, totalnya ada 7. SMA itu ada 4 di Kabupaten Bekasi, 5 di kota Bekasi, totalnya ada 9. Kemudian SMK itu ada 5 di kota Bekasi, kemudian SMP ada 3 di kota Bekasi,” kata Abdul.

Berita

“Untuk sarana itu sebetulnya kita kan sudah mulai perbaikan ya. Dari 2023 itu sudah ada perbaikan, pemasangan AC, pemasangan gardu listrik, instalasi listrik, dan perbaikan-perbaikan gedung yang rusak, nah 2024 ini kita sedang pengadaan kamar mandi siswa-siswi, tapi baru setengahnya,” kata Nina.

Exit mobile version