Pendidikan

Mahasiswa ikut Pelatihan Pemulasaran Jenazah

Tim Barzah LPM Dompet Dhuafa saat melakukan pelatihan pemulasaram jenazah di Masjid Kampus Unisma.

BEKASI – Mahasiswa Unisma Bekasi mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah. Pelatihan digelar Dompet Dhuafa dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap pengurusan jenazah.

“Hukum mengurus jenazah itu fardhu kifayah. Artinya, diantara umat Islam wajib memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan pengurusan jenazah. Seperti bagaimana caranya memandikan, mengkafani, dan menyalatkan jenazah yang sesuai dengan ketentuan syariat islam,” kata Madroi, Manager Bagian Pemulasaraan Jenazah (Barzah), LPM Dompet DHuafa, saat membuka sesi pelatihan.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Disebutkan, Kegiatan ini digelar guna meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam hal penanganan jenazah. Para peserta mendapatkan bekal ilmu untuk secara langsung dipraktikan ketika terjun ke masyarakat.

Maka, sebanyak 126 mahasiswa Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi, melalui Prodi Hukum Keluarga dan Perbankan Syariah, mengikuti kegiatan ini. Bersama Barzah LPM Dompet Dhuafa, mereka mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Al Fatah UNISMA, Sabtu (14/01/2023).

“Pelatihan ini sangat tepat sekali. Kami berterima kasih kepada LPM Dompet Dhuafa atas kerja samanya dalam memberikan edukasi terkait pemulasaraan jenazah,” kata Musyaffa Amin Ash Shabah, Ketua Prodi Hukum Keluarga, Unisma Bekasi.

Sementara, Ikromi Aliftian Cahya, mahasiswa yang juga peserta pelatihan, mengatakan menjadi semakin paham akan tata cara pengurusan jenazah. “Kami jadi lebih mengerti apa yang harus dilakukan dalam hal menangani jenazah yang baik dan benar.”

Kegiatan pelatihan terkait pemulasaraan dan pengurusan jenazah, Barzah ini menjadi bagian dari layanan antar jemput jenazah dengan cakupan area pulau Jawa dan Lampung. Pelayanan dilakukan siap siaga 24 jam. (chotim)

Pendidikan

“Kan si anak yang aktif sekarang itu,
itu terjadinya kemarin dari habis lebaran.
Nah, dia cerita. Sudah kita cegah. Gurunya juga sudah kita omongin. Cuma terus kemarin terjadi lagi menjelang Agustusan.
Nah, karena terjadi lagi menjelang agustusan, saya panggil anaknya dan saya kasih punishment gurunya,” kata Tetik dikutip Bekasiguide.com, Senin 25 Agustus 2025.

Exit mobile version