Ekbis

Ekspor Lidi Pelepah Sawit ke India, Milenial Asal Aceh Ini Raih Omset Miliaran

Lidi pelepah sawit. (Poto:istimewa)

LANGSA – Kreatifitas dan jiwa inovatif jadi hal yang dibutuhkan generasi millenial untuk menghadapi masa pandemi kali ini, khususnya bagi mereka yang terjun sebagai pelaku usaha di daerahnya masing-masing.

Seperti yang dilakukan Zulfikar (27), pemuda asal Kota Langsa, Aceh ini, memanfaatkan limbah pelepah sawit untuk dijadikan lidi dan di ekspor keluar negeri.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Sebelumnya, Zulfikar yang juga berprofesi sebagai pengusaha kelapa sawit ini menemukan ide pemanfaatan limbah pelepah sawit ketika menonton tayangan di medsos.

“Saat saya melihat tayangan di medsos, seketika itu juga saya lantas melihat peluang besar terhadap limbah pelepah sawit yang terbengkalai untuk dibuat menjadi lidi. Karena, lidi merupakan bahan pokok yang kemudian banyak dibutuhkan dan diproduksi di India,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (12/9/2021).

Alhasil, usaha yang telah dirintis selama kurang dari tiga tahun tersebut, kini telah berhasil memberikan omset sekitar miliaran rupiah tiap bulannya.

“Saya tidak menyangka akan mendapatkan keuntungan hingga sebesar ini, karena mengingat kendala yang dihadapi saat memulai usaha. Padahal, awalnya hanya ingin memanfaatkan limbah pelepah sawit yang terbengkalai agar mendatangkan pundi-pundi rupiah saja,” terang Zulfikar.

Lebih jauh, Zulfikar menuturkan, adapun kendala awal saat memulai usaha adalah kesulitan untuk meyakinkan masyarakat, bahwa lidi memiliki nilai jual.

“Namun pada akhirnya, masyarakat kini kian sadar dan yakin bahwa apa yang saya cetuskan ternyata dapat menambah penghasilan mereka,” sambungnya.

Diakuinya, usaha pemanfaatan limbah daun pelepah sawit inj secara tidak langsung berhasil membantu perekonomian ibu-ibu serta remaja yang rumahnya berdekatan dengan wilayah perkebunan.

“Setiap bulan omset yang saya hasilkan bisa mencapai ratusan juta rupiah, dengan mengandalkan dua orang karyawan tetap dan puluhan karyawan tidak tetap,” tambahnya.

Selanjutnya, saat disinggung terkait pemerintah daerah setempat yang berupaya mempersulit kegiatan ekspor lidi pelepah sawit tersebut, dengan tersenyum dan mengelengkan kepalanya, Zulfikar mengakui tidak ada upaya seperti itu.

“Gak pernah dipersulit, kok. Apalagi usaha ini kan bermanfaat untuk menambah penghasilan belanja sehari-hari masyarakat, khususnya kaum ibu ibu di desa setempat,” tegasnya.

Ditambahkan pria bergelar magister ekonomi tersebut, ia kini menerima masyarakat yang hendak menjual lidi dalam skala besar maupun sedang di wilayah Aceh.

Pasalnya, ia kini telah menyewa sebuah gudang di Pulau 3 Aceh Taming, yang berlokasi tidak jauh dari SPBU yang bakal dimanfaatkan sebagai gudang tempat penyimpanan penjualan lidi yang diterima dari masyarakat sekitar. (rez)

Ekbis

“Kami merasa bangga karena Lippo Cikarang bisa ikut andil dalam meningkatkan perekonomian lokal di Kabupaten Bekasi. Melalui kegiatan seperti Etalase UMKM Lokal ini, kami ingin membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan dikenal oleh masyarakat luas. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus hadir dan berkontribusi secara berkelanjutan dalam pembangunan masyarakat yang mandiri dan sejahtera,” ujar Marlo dalam keterangan resminya, dikutip bekasiguide.com, Selasa, 26 Agustus 2025.

Ekbis

“Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat adalah kunci dalam mempercepat penerapan prinsip industri hijau. Melalui partisipasi di AIGIS 2025, kami berharap forum ini dapat menghasilkan kebijakan yang jelas dan terukur sehingga seluruh pelaku industri baja dapat bersaing dalam level yang setara,” ujar Ivan dalam keterangan resminya dikutip pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Ekbis

“Indosat terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak yang terlibat. Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI TechCo. Namun yang terpenting, kami tetap fokus pada tujuan besar kami: memberdayakan Indonesia melalui teknologi yang inklusif,” kata Vikram.

Ekbis

“Program ini bukan hanya tentang keterampilan teknis. Ini tentang membuka ruang baru bagi para ibu untuk berkarya, membangun rasa percaya diri, dan menjadikan keterampilan mereka sebagai potensi sumber penghasilan mandiri,” ungkap Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman dalam keterangannya dikutip pada Rabu, 30 Juli 2025.

Exit mobile version