BEKASI- Anggota DPR RI, Intan Fauzi sosialisasi 4 Pilar Kebngsaan di Kecamatan Bekasi Utara, Selasa (21/7/2020). Politisi asal PAN ini menggaas tema ‘Peran Produktif Anak Muda Dalam Era Covid-19’.
Intan menjelaskan, perkembangan virus ini cukup pesat sehingga kasus orang yang positif terinfeksi setiap hari semakin bertambah, baik jumlahnya maupun daerah yang terdampak virus bahkan penyebaran hingga ke seluruh provinsi di Indonesia atau sebanyak 34 provinsi.
Sejauh ini, pemerintah sendiri sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sesuai UU 6/2018 tentang Karantina Kesehatan pasal 49 ayat 2, termasuk menerapkan protocol kesehatan untuk memitigasi penyebaran virus ini.
“Namun, angka yang terinfeksi masih meningkat. Sebab, masih banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi peraturan PSBB ini,” kata dia, Selasa (21/7/2020).
Dalam menangani kasus Covid-19 ini, dokter dan tenaga medis menjadi garda terdepan dalam memerangi virus ini. Namun itu tidak cukup. Karena itu, perlu keterlibatan semua elemen di masyarkat termasuk para generasi muda.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pemuda Indonesia mencapai 64,19 juta jiwa. Dengan jumlah yang sangat banyak, pemuda bisa menjadi lokomotif yang berkontribusi signifikan dalam memerangi COVID-19.
Hadirnya covid-19 menjadi salah satu masalah baru dalam meningkatkan kemajuan Indonesia. Pada kondisi ini peran pemuda melalui gagasan cerdas dan solusi konkretnya sangat dibutuhkan.
“Generasi muda atau milenial memiliki peran besar dalam memutus rantai penyebaran virus Corona ini. Apalagi, populasi generasi muda sangat signifikan jumlahnya,” tutur anggota DPR Komisi IX ini.
Para generasi muda bisa adalah agent of change. Mereka harus menjadi agen perubahan yang bergerak dan berusaha untuk bisa ikut membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19.
“Sebagai agent of change, pemuda harus menjadi motor penggerak terjadinya transformasi ke arah yang lebih baik seperti pemanfaatkan teknologi atau platform digital atau marketplace,” tegas Intan.
Ia memaparkan, Indonesia akan memasuki era bonus demografi pada tahun 2030-2040. Pada era ini jumlah populasi usia produktif akan lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif.
Bonus demografi menjadi suatu momentum dan kesempatan baik bagi Indonesia dalam meningkatkan produktifitas dan daya saing secara global yang berimplikasi pada kemajuan negara.
“Dalam meraih ini, tentu yang perlu ditekankan adalah membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dinamis, kreatif, inovatif, dan maju. Bangsa dan masyarakat Indonesia saat ini menaruh harapan besar terhadap pemuda Indonesia karena merekalah ujung tombak kemajuan Indonesia kedepan,” paparnya.
Oleh karenanya, dibutuhkan ide, gagasan, dan trobosan baru melalui sebuah gerakan-gerakan perubahan, serta memberikan solusi dan aksi kongkret atas segala problematika yang ada.