Komunitas

Komunitas Bekasi Bersedekah Bagikan Takjil Buka Puasa

BEKASI- Program berbagi yang digagas Bekasi Bersedekah nampaknya mendatangkan banyak manfaat. Pasalnya kegiatan berbagi tersebut rutin dilakukan tiap Jumat.

Founder Bekasi Bersedekah, Jimmy Reinold mengatakan, setiap Jumat pihaknya rutin membagikan sembako dan nasi bungkus. Memasuki bulan Ramadhan ini, Bekasi Bersedekah membagi-bagikan takjil.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Kenapa setiap Jumat, karena menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan dan pahalanya dilipatgandakan. Meskipun setiap harinya kita juga bisa berbagi kapan saja dan dimana saja,” kata Jimmy usai berbagi takjil kepada masyarakat untuk berbuka puasa bersama Komunitas Aku Kamu Piknik (AKP), Jumat (24/4).

Ia menambahkan dalam waktu dekat bersama orang-orang baik lainnya yang rutin menjadi donatur akan membuat program “seribu sehari”. Nanti pihaknya akan membuat kotak yang ditempeli sticker Bekasi Bersedekah ditempat-tempat umum. Hal ini diharapkan agar siapa saja dapat bersedekah minimal seribu sehari.

“Nantinya kita akan membagikan kotak dan ditempel sticker Bekasi Bersedekah untuk diisi dengan sedekah sehari seribu rupiah,” jelas Jimmy.

Ia berharap cara ini akan menumbuhkan rasa gemar bersedekah.

“Fokusnya nanti kan ke pemberdayaan secara ekonomi, program ini baik mengajarkan kita untuk setiap hari bersedekah. Nantinya, hasil sedekah ini akan dikumpulkan setiap Jumatnya untuk kegiatan sosial seperti berbagi nasi bungkus, pengobatan gratis dan lain sebagainya,” katanya.

Jimmy menambahkan, respon warga soal program ini sangat bagus, sebab mereka sangat terbantu. Misalnya, ketika ada warga yang meninggal bahkan, warga yang sakit di rumah sakit bisa disantuni lewat program “Seribu Sehari” ini.

Selain itu, untuk bidang pemberdayaan, uang hasil sedekah itu bisa dibuat untuk memberikan permodalan bagi warga kurang mampu, misalnya bisa dibelikan aset yang bisa bermanfaat bagi umat ke depan.

“Jadi sangat banyak manfaatnya, kita gaungkan terus program ini. Semoga program ini bisa terealisasi dan bisa terus digaungkan,” tutup Jimmy. (RLS)

Komunitas

“Dibawa sarungnya ke tongkrongan. Disitu mulainya. Iseng-iseng yang ini lawan ini gitu. Awal cuma tujuh orang lah itu, saya rekam diposting ke medsos. Terus ada yang minta latihan, diposting tiga sampai empat kali, ada yang tanya ‘bang boleh minta kontaknya gak latihan dimana, rutin hari apa aja. Pokoknya nanyain jadwal latihan, biayanya, saya bilang ‘ngga ada biaya, kita tiap sore aja nongkrong pulang kerja kita sparing gitu,” kata Musa di Cikarang Timur, Senin, 21 Oktober 2024.

Exit mobile version