Politik

Parah, Golkar Gak Dapet Jatah AKD DPRD Kota Bekasi

Gedung DPRD Kota Bekasi. (Poto:ist)

BEKASI- Proses penempatan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Bekasi berbuah getir dan pahit buat 2 fraksi. Proses pemilihan yang berlandaskan musyawarah mufakat tersebut meninggalkan Golkar dan Gerindra yang secara proporsional mendapatkan jatah pimpinan Komisi di DPRD Kota Bekasi.

Dari empat komisi AKD di DPRD komposisi AKD di dominasi PDIP, PKS, PAN dan Demokrat. Untuk komisi 1 Ketua komisi diisi oleh Abdul Rozak dari Demokrat Sekretaris Syaifudaullah dari PKS dan Wakil Ketua Aminah dari PAN.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Sedangkan untuk Komisi 2 Ketua Komisi diisi PDIP (Arief), Sekretaris Demokrat Sodikin dan Wakil Ketua PKS. Untuk komisi 3 ketua komisi diisi oleh PAN (Abdul Muin Hafied), Sekretaris PDIP (Nuryadi Darmawan), Wakil Ketua Gerindra (Puspayani).

Adapun Komisi 4 ketua diisi oleh PKS (Sardi Effendi), Sekretaris PAN (Evi Mafriningsianti) Wakil Ketua PDIP (Rudi).

Adapun Badan Pembuat Peraturan Daerah Bampeperda diisi oleh PDIP dan Badan Kehormatan Dewan Diisi oleh PKS.

Menanggapi hal tersebut, salah satu anggota Fraksi Golkar Sholihin mengaku tidak terima dengan hasil pemilihan AKD yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

“Ini tidak sesuai kesepakatan awal, ada pemufakatan yang melanggar kesepakatan,” ucap Sholihin.

Sementara itu ketua Fraksi Golkar Dariyanto menambahkan dirinya mengaku hal ini biasa terjadi dalam politik. Namun begitu dirinya menegaskan dalam politik seharusnya mengedepankan etika politik.

“Ya mau gimana lagi, inilah politik. Namun begitu harus ada etika politiknya,” ucap Dariyanto.

Melihat kondisi seperti ini ada dugaan ada permainan yang dilakukan oleh 4 partai yaitu PDIP, PKS, PAN dan Demokrat yang bermanuver dan meninggalkan Golkar untuk tidak mendapatkan jatah komisi di AKD.

Dan melihat komposisi ini terlihat betul bahwa pemerintahan Kota Bekasi kedepan ada keseimbangan antara eksekutif dengan legislatif. Dan terkesan saat ini legislatif lebih dominan (legislatif power). (TIM)

Politik

“Saya tentu saja mendukung beliau, saudara Lukman Hakim atau Bang Alex menjadi ketua PAN Kota Bekasi. Karena kenal dari kecil, satu sekolah bahkan satu kelas. Jadi saya tahu betul sifatnya, sepak terjangnya. Dan saya yakin beliau layak dan pas untuk memimpin PAN Kota Bekasi,” ujarnya dikutip bekasiguide.com pada Jumat 05 Desember 2025.

Politik

“Dengan segala kerendahan hati, kegiatan Pesona Nusantara Bekasi Keren yang sedianya diselenggarakan pekan ini resmi ditunda hingga waktu yang akan diinformasikan kembali. Keputusan ini kami ambil sebagai bentuk keprihatinan dan empati terhadap saudara-saudara kita di beberapa wilayah tanah air yang sedang menghadapi musibah,” tulis Tri Adhianto dikutip bekasiguide.com, Kamis 04 Desember 2025.

Politik

“Kita minta rincian real dari penggunaan pemodalan yang diberikan pemerintah kota. Kita akan rapat ulang dengan BUMD terkait untuk melihat secara detail penggunaan Rp5 miliar ini. Jika mereka tidak mampu memberikan rincian nilai tersebut, bukan tidak mungkin kita cancel penyertaan modal tahun berikutnya,” tegas Arif kepada wartawan termasuk bekasiguide.com, Kamis 04 Desember 2025.

Politik

“Polemik camat Medan Satria ini jelas menunjukkan ada yang tidak beres dalam proses rotasi-mutasi. Wali kota harus bertanggung jawab karena keputusan pengangkatan pejabat berada di tangan kepala daerah. Tidak boleh rekam jejak berat seperti kasus narkoba terlewat begitu saja,” ujar Kamil dikutip bekasiguide.com, Rabu 03 Desember 2025.

Exit mobile version