BEKASI- Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWS CC) Bambang Hidayah memantau pekerjaan di Kota Bekasi pada Rabu (18/09/2019). Setidaknya ada tiga pekerjaan yang menjadi perhatian Bambang dalam pantauannya.
Dua tempat berada di Kemang Pratama Bekasi yaitu pengerjaan Turab (tanggul),di Jalan Ekpsres dan Kemang residen. Satu lagi pengerjaan turab di Cipendawa.
Dari ketiga pengerjaan itu, Bambang menyebut kurang lebih diangka Rp. 22 Milyar. Proses perbaikan dan pengerjaan tersebut kata Bambang merupakan usulan masyarakat karena turapnya rebah.
“Masyarakat teriak gara turap dan minta diperjuangkan dan mereka meminta bantuan dari DPR Komisi 5 Bu Intan Fauzi,” ucapnya saat dimintai keterangan awak media saat meninjau kelapangan.
Setelah adanya usulan masyarakat dan diperjuangkan oleh Intan Fauzi, pihak Kemen PUPR menegaskan terjadinya sinergisitas antara DPR RI dengan eksekutif. “Sinergitas dalam arti priotritas yang mendesak ini kalau tidak cepat cepat ditangani bisa bisa rubuh ini karena banjir,” tegas Bambang.
Masih menurut Bambang dalam proses pengerjaan turap secara fisik pembangunan turap yang sebelumnya dengan sekarang hampir sama. Namun demikian, lanjutnya nanti ada penambahan kongkrit semacam perkuatan lantai nanti ada penambahan jadi mungkin nanti di amandemen untuk kerjaan ini agar sama seragam.
Sekedar informasi Tahun 2019 ini pengerjaan selain disini jalan ekspres sepanjang 60 meter, pengerjaan juga adabdi di Kemang Pratama Regensi ada tambahan 60m anggaranya beda. Ada satu titik lagi di cipendawa yang jalan terputus longsor 70 meter. Kegiatan normalisasi sungai kali Bekasi untuk anggaran 3 titik kegiatan ini mencapai kurang lebih Rp. 22 Milyar dan semua harus selesai akhir tahun semua.
“Targetnya selesai akhir tahun 2019 karna ini singel years kontrak, akhir tahun ini harus selesai,” pungkasnya.
Salah satu masyarakat bersyukur dengan adanya perbaikan tanggul dan pembangunan turap yang merupakan aspirasi yang diperjuangkan oleh anggota DPR RI dapil Kota Bekasi dan Depok, Intan Fitriana Fauzi.
“Khawatir juga kalau gak diperbaiki bisa masuk airnya ke dalam rumah, beruntung beliau (Intan) mau perjuangkan melalui lembaga DPR RI,” beber Asep salah satu warga setempat. (TIM)