BEKASI- Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap transaksi peredaran besar narkotika dengan barang bukti kurang lebih 200kg jenis sabu, 25 ribu butir pil ekstasi dan 4 ribu butir happy five di Bekasi, Minggu (12/05) dini hari tadi.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengatakan jika sabu siap edar di Bekasi didatangkan langsung dari Provinsi Riau.
“Narkoba dibawa dari Sumatera, tepatnya dari Provinsi Riau,” kata Arman, Minggu (12/05).
Disamping itu, BNN mengendus indikasi lain jika barang haram siap edar yang dikirim dari Riau tersebut berasal dari Malaysia.
“Kemungkinan besar narkoba dari Malaysia yang di seberangkan melalui jalur laut, lalu lewat darat menggunakan truk tronton dicampur dengan kelapa untuk menyamarkan narkoba yang dibawa di dalam truk tersebut,” ungkap Arman.
Sebelumnya diberitakan, BNN mengungkap kasus peredaran narkotika secara brutal di wilayah Bekasi.
BNN telah mengintai bisnis haram ini sejak, Sabtu (11/05) pagi melakukan penangkapan dan penyitaan terhadap barang bukti jenis sabu, ekstasi dan happy five pukul 20.00 WIB kemarin malam.
Dilokasi penangkapan yang berada di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu petugas menemukan 100 kg sabu.
Dari penangkapan itu kemudian BNN melakukan pengembangan hingga penggerebekan lokasi yang diduga menjadi gudang penyimpanan narkotika jenis sabu di Jalan Lapangan, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Minggu (12/05 pukul 01.00 WIB dini hari.
Disana, BNN menemukan barang bukti narkotika yang tersimpan dalam rumah sebanyak kurang lebih 89 kg sabu.
Selain sabu, petugas juga menyita narkotika jenis ekstasi kurang lebih 25 ribu butir dan happy five kurang lebih 4 ribu butir. (bams)