Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Diduga Dana Rutilahu Disunat, Korban Lapor ke Dewan

×

Diduga Dana Rutilahu Disunat, Korban Lapor ke Dewan

Sebarkan artikel ini
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Soleman dan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Yudi Darmansyah menerima laporan warga penerima dana Rutilahu yang diduga di potong oleh pelaksana kerja, Senin (22/01).

CIKARANG PUSAT- Pencairan dana bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kabupaten Bekasi tercoreng. Diduga Pelaksana Kerja (PK) melakukan pemotongan Rp1,5 juta kepada tiap penerima bantuan Rutilahu.

Mujiyono (49), warga Kampung Buekjaya, RT03, RW02, Desa Tridaya Sakti, mengaku menjadi korban pemotongan dana bantuan Rutilahu. Beberapa hari lalu, ia mencairkan dana Rutilahu yang masuk rekening pribadinya melalui bank bjb. Saat dia keluar dari bank bjb, dirinya langsung didekati onkum pegawai desa setempat. Korban, oleh PK tersebut di suruh masuk ke mobil. Dan, di dalam mobil itu sudah ada PK lainnya.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Di dalam mobil itu, saya di arahkan harus seperti apa. Dan, akhirnya dua orang itu datang ke rumah saya lalu meminta uang Rutilahu Rp1,5 juta. Lalu saya kasih,” jelas Mujiyono kepada awak media, Senin (22/01), saat melaporkan hal itu ke Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bekasi.

Menanggapi aduan tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Soleman langsung merespon laporan. Didampingi Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Yudi Darmansyah, mereka menerima laporan korban di dampingi organisasi kemasyarakatan GMBI.

“Kita sudah dengarkan kejadian kronologisnya dari korban seperti apa dan itu memang betul dana Rutilahu di sunat,” kata Soleman.

Soleman menerangkan, korban juga di arahkan PK tersebut untuk membeli material ke salah satu toko bangunan di wilayah tersebut. “Jadi korban di arahkan ke salah satu toko material dan di haruskan membelinya di toko itu oleh para PK. Dan di toko itu, sepertinya pelaku sudah kerjasama dengan pihak toko bangunan. Sehingga harga materialnya di mark up juga,” bebernya.

Soleman menegaskan, laporan ini langsung di tindaklanjuti Komisi I. Dalam waktu dekat, Komisi I akan memanggil pihak terkait dalam program Rutilahu ini. “Ini pencairan program Rutilahu di 2017. Ini di potong per titik penerima itu Rp1,5 juta. Hal ini jadi pintu masuk ADD juga. Ini Rutilahu yang masuk ke rekening penerima saja masih di potong,” kata dia.

Dengan kejadian ini, Soleman mempersilahkan pihak GMBI untuk melaporkan temuan ini ke pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi.

Sementara, Sekretaris GMBI Distrik Kabupaten Bekasi, Samsudin menegaskan, pihaknya langsung melaporkan temuan ini ke Kejari Kabupaten Bekasi. “Kita langsung laporkan soal pemotongan dana Rutilahu ini. Ini seperti kasus di 2016 lalu. Hal ini harus segera di usut pihak Kejaksaan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Yudi Darmansyah mengatakan, dugaan adanya pemotongan dana Rutilahu buktinya cukup kuat. “Dugaan terjadinya penyimpangan ini kuat. Padahal, secara sistem ini sudah bagus karena dana di terima oleh rekening si penerima. Namun masih saja ada oknum-oknum yang berani melakukan pemotongan itu,” tambahnya.

Lebih lanjut, Samsudin mengatakan, dari kronologis korban, si penerima dana bantuan Rutilahu keluar dari bank bjb itu menerima secara utuh Rp15 juta.

“Hal ini akan kita tindaklanjuti dan segera memanggil pihak-pihak terkait dalam program Rutilahu ini. Kita juga akan melakukan Sidak ke seluruh desa soal ini. Agar tak terulang di desa lain. Ini sepertinya terjadi juga di desa lainnya,” kata dia.

Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi lainnya, Taih Minarno juga mendorong agar temuan tersebut segera di laporkan kepada pihak berwajib. “Laporin PK tersebut kalau memang benar melakukan pemotongan ke penegak hukum karena itu sudah masuk pungli,” tegasnya. (tim)

Example 120x600
Politik

“Mengawali masa reses pertama di 2025 kali ini selain menyerap aspirasi, saya memberikan kepada lebih dari 150 peserta para ibu rumah tangga yaitu 5 bibit cabai dan terong beserta polibag lengkap dengan pupuk. Menumbuhkan ketahanan pangan di masyarakat jadi tema saya di Reses pertama 2025 kali ini,” jelasnya kepada wartawan usai mengadakan Reses di lingkungan RW.03 kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur pada Kamis, 06 Februari 2025.