BEKASI TIMUR- Menyusul jebolnya Tanggul saluran air di sekitar proyek pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon (GKL) pada Sabtu (18/03) lalu yang mengakibatkan 7 dari 9 RT di Perumahan Taman Cikas, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan Kebanjiran, Anggota DPRD Kota Bekasi angkat bicara. Diduga, jebolnya tanggul saluran air di GKL sebelumnya sempat tersenggol alat berat jenis beko, selain itu intensitas curah hujan tinggi di Kota Bekasi akhir akhir ini.
Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Safril mengatakan, Komisi II dalam waktu dekat akan memanggil pengembang Apartemen Grand Kamala Lagoon untuk menyikapi masih adanya keluhan masyarakat di sekitar.
“Segera Komisi II gelar rapat menyikapi permasalahan ini menyusul masih adanya keluhan masyarakat atas keberadaan Apartemen Grand Kamala Lagoon,” katanya kepada B’Guide.com pada Kamis (23/03) melalui sambungan telepon genggamnya.
Safril melanjutkan, keberadaan GKL dari awal sudah bermasalah. Belum lama ini, kata dia, ada kejadian tangga darurat ambruk yang menyebabkan satu pekerja meninggal dunia, lalu sekarang ini tanggul saluran airnya jebol sehingga rumah rumah warga di Perumahan Taman Cikas kebanjiran.
“Kemarin tangga darurat ambruk, lalu sekarang tanggul saluran air jebol. Artinya masih banyak persoalan disana yang harus dikaji ulang, salah satunya perizinan dan cara kerja proyek pembangunan tersebut,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Safril menegaskan, jika keberadaan Apartemen GKL terus menimbulkan persoalan di tengah masyarakat, Komisi II akan melakukan sidak.
“Bilamana hasil sidak nanti masih saja ditemukan persoalan yang tidak sesuai dan merugikan masyarakat Kota Bekasi pihaknya tidak segan merekomendasikan kepada walikota untuk mencabut izin pendirian apartemen GKL,” tegasnya.
Baca juga : https://bekasiguide.com/2017/03/21/warga-sebut-gkl-lelet-realisasikan-kesepakatan/
Lebih lanjut, Safril mengatakan, kalaupun antara manajemen GKL dengan warga perumahan Taman Cikas sudah mengadakan musyawarah dan sudah ada kata kesepakatan, namun Komisi II akan tetap memastikan pihak GKL benar benar membuat tanggul permanen karena musim penghujan diperkirakan masih akan terus berlangsung.
“Kalaupun tanggul sudah dilakukan perbaikan, saya minta harus sifatnya yang permanen, bukan sementara. Apabila tidak dibuat tanggul permanen, yang saya kuatirkan akan kembali jebol dan imbasnya warga mengalami masalah yang sama nantinya,” tandasnya. (BK)