Bekasi Selatan- Suasana tasyakkur memperingati delapan tahun Pondok Pesantren Nurjamilah Daru Tartila tampak agak berbeda karena dibarengi dengan wisuda Al-Qur’an 30 juz atas nama ananda Chairunnisa.
Tak tanggung-tanggung yang melakukan pengetesan terhadap hafalan Chairunnisa adalah KH. Hasan Abdullah Sahal, pimpinan Pondok Pesantren Almuqaddasah Gontor Ponorogo dan H Ahmad Syaikhu selaku Wakil Wali Kota Bekasi.
Meskipun awalnya sedikit grogi namun santriwati ini akhirnya dapat menuntaskan hafalannya dengan baik, menjadi seorang hafidzoh (wanita penghafal Al-Qur’an).
Suasana haru pun langsung menyelimuti acara wisuda tatkala anak uatim Chairunnisa ini dinyatakan lulus hafalan Al-Qur’annya. Para guru, ayah dan kakaknya serta yang hadir menyaksikan tak tahan melelehkan air mata.
Al-Qur’an memang membawa keberkahan. Begitu dinyatakan lulus hafalan Al-Qur’an, Chairunnisa langsung dihadiahi umroh gratis oleh Al-Aufa Travel dan mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan kuliah S1.
Sementara itu, H Ahmad Syaikhu selaku Wakil Wali Kota Bekasi yang juga seorang ustad memberikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Nurjamilah Daru Tartila yang sudah berhasil mencetak generasi penghafal Al-Qur’an. Tentu saja ini sejalan dengan visi Kota Bekasi yang “Ihsan” dimana nilai-nilai moralitas relijiusitas hidup tumbuh mewarnai kehidupan masyarakat yang harmonis. Tidak mungkin tumbuh moralitas tanpa memahami Al-Qur’an dan Assunnah yang menjadi pegangan kaum muslimin.
“Harapannya, tentu saja dengan banyaknya Pondok Pesantren seperti ini akan semakin banyak menghasilkan hafidz dan hafidzah,” ucap Ahmad Syaikhu pada Selasa (14/02).
Ia juga berharap kepada pimpinan Islamic Centre Bekasi yang hadir dalam kesempatan itu, KH. Abid Marzuki, untuk dapat memfasilitasi pembekalan tilawah dan tahfidz Al-Qur’an kepada siswa siswi lulusan SMA/SMK yang belum melanjutkan ke perguruan tinggi dan belum diterima di dunia kerja. “Karena ini sangat dibutuhkan untuk menjadi imam masjid dan mushollah di Kota Bekasi,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Almuqaddasah Gontor Ponorogo, KH Hasan Andullah Sahal, mengingatkan bahwa, hanya kitab suci Al-Qur’an yang bisa dihafalkan sedangkan kitab suci agama lain sulit untuk dapat dihafalkan.
Kyai yang sengaja datang ke Bekasi karena kecintaannya kepada pengasuh Pondok Pesantren Nurjamilah Daru Tartila, Ustadz Subhan Hafidz, yang tak lain adalah santri kesayangannya diantara santri lain yang lulus awal-awal angkatannya ketika menghafalkan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Muqaddasah Gontor Ponorogo.
Meski, saat beliau memberikan taushiyah, beberapa kali turun hujan, namun tak menyurutkan hadirin untuk terus mendengarkan taushiyah dari ulama kharismatik ini. (vny)
