Perpanjangan masa jabatan Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Patriot, Tjetjep Achmadi, bukan sekadar formalitas. Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, menegaskan keputusan ini lahir dari kajian mendalam dan kebutuhan mendesak perusahaan dalam menuntaskan pekerjaan besar.
Ali Imam yang akrab disapa Aweng mengungkapkan, salah satu fokus utama saat ini adalah akuisisi delapan aset milik Perumda Tirta Bhagasasi yang berada di wilayah Kota Bekasi. Dari jumlah itu, enam aset telah diserahkan, sementara dua lainnya ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025.
“Kalau kita ganti pemain baru, nanti saya yang ribet. Pak Tjetjep itu memang punya akses di pusat dan mengawali proses pemisahan ini sejak awal, mendampingi saya langsung,” ujar Aweng usai peringatan Maulid Nabi di kantor Perumda Tirta Patriot, Jumat, 19 September 2025 malam.
Tak hanya itu, lanjut Aweng, keberadaan Tjetjep juga krusial dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Jatiluhur 1 yang tengah berjalan di Jakasampurna. Dirtek yang sudah lama malang-melintang di sektor ini disebut punya jejaring kuat, termasuk dengan Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Karena alasan strategis itulah, Pemda Kota Bekasi memutuskan memperpanjang masa jabatan Tjetjep selama enam bulan, terhitung mulai Oktober 2025 hingga Maret 2026.
“Saya butuh figur Pak Tjetjep untuk menuntaskan akuisisi. Izin-izin SPAM di Kabupaten yang akan kita terima juga perlu jaringan beliau. Itu sebabnya perpanjangan ini kebutuhan nyata, bukan karena soal anggaran,” tegas Aweng.
Aweng menampik anggapan bahwa perpanjangan ini terjadi lantaran seleksi pejabat baru tersendat karena keterbatasan dana. Menurutnya, keputusan ini lahir dari kesepakatan bersama antara dirinya sebagai Dirut, Dewan Pengawas, dan Pemda.
“Ini satu suara. Bukan alasan anggaran, tapi kebutuhan organisasi. Figur Pak Tjetjep masih sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan besar yang sedang kita hadapi,” pungkas Aweng.