Penutupan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan sejak dua hari terakhir memunculkan spekulasi di masyarakat, termasuk dugaan adanya besi kontruksi yang hilang. Namun, warga yang kerap melintas membantah isu tersebut dan menyebut penutupan dilakukan karena rencana pelebaran atau perbaikan.
Seorang warga bernama Jajat (35), yang sesekali menggunakan JPO tersebut untuk menuju pusat perbelanjaan, mengatakan bahqa ia tidak pernah melihat kerusakan parah apalagi besi yang copot.
“Ya kadang kalo mau ke mall itu ya menggunakan JPO itu, kalo perihal ada besi yang bolong saya jujur ga merhatiin,” kata Jajat dikutip Bekasiguide.com, Selasa 9 Desember 2025.
Jajat mengaku jarang menggunakan JPO itu, namun beberapa warga masih memanfaatkannya sebelum akhirnya ditutup sementara.
“Kan udah gabisa lewat, udah ditutup noh,” jelasnya.
Penutupan JPO membuat sebagian warga terpaksa menyeberang di jalan raya yang memiliki arus kendaraan cukup padat. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi pejalan kaki yang harus melintas tanpa fasilitas penyeberangan yang aman.
“Ya khawatir sih, kalau nyebrang begitu karena kan arus gede,” tambahnya.
Meski begitu, warga tetap mendukung rencana perbaikan JPO tersebut. Mereka berharap proses pengerjaan bisa dipercepat agar aktivitas masyarakat kembali normal.
“Harapannya ya biar cepat aja dibenerinnya,” jelas Jajat.








